Inovasi Kain Tenun Lokal Angkat Potensi Ekonomi Daerah
Senin, 27 Februari 2023 | 00:16 WIB
Oleh: David Wilson / FER

Kupang, Beritasatu.com - Kain tenun tidak hanya menjadi budaya yang harus dilestarikan. Pasalnya, kain tenun dapat menjadi potensi besar bagi pergerakan ekonomi daerah.
Potensi tersebut ditangkap sejumlah pelaku UMKM di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menampilkan hasil karya modifikasi kain tenun. Apalagi, keberadaan kain tenun saat ini semakin dilirik masyarakat Indonesia.
Ketua panitia pameran kain tenun, Herman Abatan mengatakan, budaya kain tenun merupakan peninggalan leluhur yang harus dijadikan sebagai keunggulan dan potensi daerah NTT.
"Karena itu, pemerintah daerah melaksanakan pemberdayaan dan pelestarian mulai dari sisi hulu, tengah dan hilir diintegrasikan menjadi satu," kata Herman, di sela acara pameran yang berlangsung di aula koperasi Union Kasih Sejahtera, Kota Atambua, NTT, Minggu (26/2/2023).
Herman Abatan menjelaskan, selain mempromosikan hasil karya masyarakat Belu,kegiatan ini juga bertujuan memacu kreativitas para pengrajin kain tenun menciptakan inovasi baru yang nantinya dapat dipasarkan ke luar daerah.
"Kegiatan ini merupakan peluang bagi masyarakat Belu khususnya kaum perempuan yang didominasi ibu-ibu rumah tangga, untuk dapat menghasilkan karya-karya inovatif dan mampu bersaing di pasaran,"
Menurut Herman, dengan hasil yang baik dan sesuai dengan pasar saat ini, produksi kain temun asal Kabupaten Belu akan menciptakan pasar sendiri di kalangan pencinta kain tenun. “Hal itu dengan sendirinya akan memeroleh nilai ekonomis, sekaligus menjadi potensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” imbuhnya.
Sementara itu, Maria salah satu pengrajin mengapresiasi ajang promosi hasil tenun rumahan agar dapat dikenal lebih luas dan mendapatkan pasar yang setara dengan hasil produksi setara perusahaan.
"Kami bersyukur ada kesempatan seperti saat ini untuk memberi kesempatan bagi produksi kain tenun rumahan untuk dipamerkan," jelas Maria.
Dia menambahkan, selain selendang, berbagai produk seperti pakaian motif, topi, anting-anting, gelang serta berbagai aksesoris berbahan dasar tenun, saat ini mulai diminati oleh semua kalangan. “Kondisi ini memacu setiap pengrajin kain tenun untuk berinovasi,” tambahnya.
Maria mengaku sudah 2 tahun dirinya fokus dalam menghasilkan produk aksesoris berbahan tenun untuk dijual. “Walau keterbatasan modal dan alat, selalu menjadi tantangan untuk tetap sabar dalam membuat produk dengan hasil yang maksimal,” tandasnya.
Menurut Maria, untuk tarif setiap produk tergantung pada ukuran dan tingkat kesulitan. Saat ini sejumlah produk sudah di kirim ke sejumlah wilayah seperti Kupang, Malaka dan Timor Leste. “Sudah tentu, dari berbagai produk kain tenun modifikasi banyak diburu kaum milenial,” pungkasnya.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
TAG:
[Category Opsiin, Media Informasi]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar