Jet Tempur F-22 AS Tembak Jatuh Benda Asing Berbentuk Tabung yang Terbang di Langit Kanada
WASHINGTON DC, iNews.id – Jet tempur F-22 milik AS menembak jatuh sebuah objek tak dikenal berbentuk tabung yang terbang di atas Kanada pada Sabtu (11/2/2023) waktu setempat. Ini adalah insiden penembakan kedua yang dilakukan Angkatan Udara AS dalam beberapa hari terakhir, setelah insiden balon mata-mata China.
Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, pertama kali mengumumkan penembakan yang berlangsung di wilayah Yukon, di utara negara itu. Dia mengatakan, pasukan Kanada akan menganalisis puing-puing objek asing tersebut.
Menteri Pertahanan Kanada, Anita Anand, menolak untuk berspekulasi tentang asal-muasal benda berbentuk tabung tersebut. Namun, dia mengatakan, benda itu lebih kecil dari balon China yang ditembak jatuh oleh pasukan AS di lepas pantai Carolina Selatan seminggu yang lalu, meski bentuknya serupa.
Anand mengatakan, benda itu terbang pada ketinggian 12.192 meter dan menimbulkan risiko bagi lalu lintas udara sipil, sehingga ditembak jatuh pada Sabtu pukul 15.41 waktu setempat (Minggu 12/2/2023, pukul 03.41 WIB).
Departemen Pertahanan AS (Pentagon) menyatakan, Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara (NORAD) mendeteksi objek tersebut di atas Alaska pada Jumat (10/2/2023) malam. Jet tempur AS dari Pangkalan Udara Gabungan Elmendorf-Richardson, Alaska, memantau objek tersebut saat melintasi wilayah udara Kanada.
“Jet tempur F-22 AS menembak jatuh objek di wilayah Kanada menggunakan rudal AIM 9X setelah koordinasi erat antara otoritas AS dan Kanada,” kata Juru Bicara Pentagon, Brigjen Patrick Ryder, dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters.
Presiden AS Joe Biden memberi wewenang kepada militer AS untuk bekerja sama dengan Kanada untuk menjatuhkan objek tersebut di udara, menyusul percakapan telepon antara Biden dan Trudeau, kata Pentagon. Gedung Putih mengatakan Biden dan Trudeau setuju untuk melanjutkan koordinasi yang erat untuk mempertahankan bersama-sama wilayah udara AS dan Kanada.
“Para pemimpin membahas pentingnya memulihkan objek itu untuk menentukan lebih detail tentang tujuan atau asalnya,” ungkap Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya, pada 4 Februari, jet tempur F-22 AS juga menembak jatuh benda yang disebut-sebu Washington DC sebagai balon pengintai China di lepas pantai Carolina Selatan. Balon itu ditembak setelah terbang selama sepekan melintasi Amerika Serikat dan sebagian Kanada.
Namun, Beijing membantah benda itu sebagai balon mata-mata. Pemerintah China mengatakan itu hanyalah “kapal terbang” untuk tujuan penelitian sipil.
Editor : Ahmad Islamy Jamil
Follow Berita iNews di Google News
[Category Opsiin, Media Informasi]
Komentar
Posting Komentar