Kemendag soal Beli Minyakita Dibatasi: Supaya Tak Dijual Mahal

Kementerian Perdagangan (Kemendag) menanggapi kritikan pedagang terkait pembatasan pembelian Minyakita.
Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Hubungan Antar Lembaga Syailendra mengatakan pembatasan pembelian Minyakita dua liter per hari dilakukan agar Minyakita tidak dibeli oleh pedagang untuk dijual kembali. Menurutnya, hal itu bisa membuat harga Minyakita naik.
"Pedagang menjual enggak tahunya yang beli pedagang juga, gimana harganya enggak jadi tinggi," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Jumat (17/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga :
Ia mengatakan bagi masyarakat umum harusnya cukup dua liter per hari. Jika ada yang beli lebih dari itu, maka kemungkinan pembeli tersebut merupakan pedagang.
"Kalau sekali beli satu dus, nah ini pasti mau dagang lagi. Itu terjadi di lapangan kemarin saya cek. Enggak bisa lagi seperti itu," ujarnya.
Sebelumnya, Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mengkritisi isi aturan Kementerian Perdagangan (Kemendag) soal pembatasan penjualan Minyakita dari pengecer kepada konsumen maksimal 2 liter per orang per hari.
Aturan itu tertuang dalam Surat Edaran Nomor 3 tahun 2023 tentang Pedoman Penjualan Minyak Goreng Rakyat, yang diteken Mendag Zulkifli Hasan pada 6 Februari 2023 lalu. Edaran ini juga memuat batasan penjualan minyak goreng curah maksimal 10 kg per orang per hari.
"Dari sini sebenarnya kita bisa menyimpulkan bahwa pemerintah belum siap menggelontorkan Minyakita di pasar tradisional," kata Sekjen IKAPPI Reynaldi Sarijowan dalam keterangan resmi, Kamis (16/2).
IKAPPI mendorong surat edaran Kemendag itu tidak mengatur batasan pembelian minyak goreng, tetapi justru mengatur bagaimana mekanisme Minyakita dan minyak goreng curah.
"Karena dalam Permendag sebelumnya minyak goreng curah atau Minyakita statusnya sama, harganya sama sehingga kami khawatir produsen lebih banyak menggelontorkan minyak goreng curah dibandingkan Minyakita," kata Reynaldi.
IKAPPI menilai sistem bundling yang ada beberapa bulan terakhir ini membuktikan Minyakita tidak diharapkan oleh produsen karena dianggap akan menggerus produk unggulan mereka, yaitu minyak premium.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar