Kronologi Dosen UII Yogyakarta Hilang Usai Kunjungan ke Norwegia
Sabtu, 18 Februari 2023 | 14:43 WIB
Oleh: Chandra Adi / FFS

Yogyakarta, Beritasatu.com - Rektor Universitas Islam Indonesia atau UII Yogyakarta, Fathul Wahid membeberkan kronologi hilangnya salah seorang dosen UII Yogyakarta, Ahmad Munasir Rafie Pratama usai kunjungan ke Norwegia.
Fathul menjelaskan tim dari UII Yogyakarta yang terdiri atas empat orang, termasuk dirinya dan Ahmad Munasir melakukan kunjungan ke University of South-Eastern Norway (USN), Norwegia. Kunjungan untuk mempererat hubungan kerja sama antara UII Yogyakarta dan USN Norwegia itu dilakukan dengan dukungan pendanaan dari Uni Eropa melalui skema Erasmus+.
Setelah beraktivitas di USN selama sepekan sejak Minggu (5/2/2023), tim UII Yogyakarta meninggalkan Norwegia melalui Bandara Gardermoen Oslo atau Oslo Airport pada Minggu (12/2/2023).
Fathul mengaku terakhir kali berjumpa dengan Ahmad Munasir di Oslo, Norwegia, pada Sabtu malam (11/2/2023).
"Tim terbagi dalam tiga penerbangan berbeda. AMRP (Ahmad Munasir Rafie Pratama) sendirian dalam penerbangan kembali ke Indonesia, melalui Istanbul, Turki," kata Fathul seperti dikutip dari Antara, Sabtu (18/2/2023).
Ahmad Munasir sempat menyampaikan secara lisan kepada Fathul mengenai rencana rute perjalanan pulangnya ke Indonesia. Saat itu, Ahmad Munasir mengatakan rute perjalanan pulangnya ke Indonesia adalah Oslo-Istanbul-Riyadh-Istanbul-Jakarta. Ahmad Munasir tidak membagikan informasi penerbangannya secara detail kepada rekannya maupun kepada istrinya.
Perjalanan Ahmad Munasir ke Riyadh dilakukan karena sebagian tiket dibayar oleh panitia konferensi di Arab Saudi yang mengharuskan rute tersebut. Sebelum ke Oslo, kata Fathul, Ahmad Munasir sempat memberikan pidato kunci pada konferensi internasional di Jeddah.
Pada Minggu siang (12/2/2023), saat berada di Bandara Oslo atau sebelum naik pesawat menuju Istanbul, Ahmad Munasir sempat berkomunikasi dengan istrinya. Saat itu, Ahmad Munasir mengaku sedang menunggu proses masuk pesawat.
"Menunggu boarding," bunyi pesan Ahmad Munasir kepada istrinya.
Hingga kini, Ahmad Munasir tidak pernah mengirimkan pesan lagi kepada istri dan rekan-rekannya.
"Sejak saat itu, AMRP tidak pernah mengirimkan pesan lagi. Beragam upaya mengontak melalui beragam kanal daring, termasuk email, diupayakan, tetapi belum satu pun yang direspons oleh AMRP," kata Fathul.
Berdasarkan rencana, Ahmad Munasir seharunya mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Kamis (16/2/2023) pukul 18.00 WIB. Namun, sang adik yang menunggu di pintu kedatangan tidak menemukan Ahmad Munasir.
"Setelah melakukan konfirmasi ke Angkasa Pura, nama AMRP tidak ada dalam manifes penerbangan tersebut," katanya.
Fathul memastikan UII Yogyakarta terus melacak keberadaan Ahmad Munasir dengan berbagai cara dan berkoordinasi dengan banyak pihak.
"UII memohon doa dari seluruh pihak agar keberadaan AMRP segera diketahui dalam kondisi sehat dan baik," katanya.
Untuk mencari keberadaan Ahmad Munasir, UII Yogyakarta telah berupaya menghubungi berbagai pihak terkait. UII Yogyakarta juga menyampaikan informasi ke KBRI di Norwegia dan Turki. Tak hanya itu, UII Yogyakarta juga menghubungi panitia konferensi di Jeddah yang memesankan tiket penerbangan untuk Ahmad Munasir.
UII juga telah menghubungi Turkish Airline di Oslo untuk memastikan bahwa Ahmad Munasir telah naik pesawat.
Keluarga Ahmad Munasir sudah melaporkan kejadian itu ke kepolisian. Namun, proses pelacakan Ahmad Munasir sulit dilakukan karena tidak ada nomor referensi pemesanan tiket.
Setelah dilakukan pelacakan aktivitas daring, terdapat jejak Ahmad Munasir di Turki pada 13 Februari 2023 sekitar pukul 03.00 dan 08.00 waktu setempat. Setelah itu, tidak ada jejak daring Ahmad Munasir yang dapat dilacak.
"Saat ini, pihak UII masih menunggu informasi dari kantor Turkish Airline di Jakarta untuk membantu memastikan kota persinggahan terakhir," ujar Fathul Wahid.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
TAG:
[Category Opsiin, Media Informasi]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar