Masuk Sekolah Jam 5 Pagi, Siswa NTT Banyak yang Terlambat - inews

 

Masuk Sekolah Jam 5 Pagi, Siswa NTT Banyak yang Terlambat

Selasa, 28 Februari 2023 | 13:50 WIB
Oleh: David Wilson / RZL

Suasana kegiatan belajar mengajar di SMA Negeri 6 Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Suasana kegiatan belajar mengajar di SMA Negeri 6 Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). (Foto: David Wilson/Beritasatu.com)

Kupang, Beritasatu.com - Penerapan jam pelajaran mulai dari pukul 05.00 WITA di Nusa Tenggara Timur (NTT) tengah memasuki hari kedua. Masih banyak siswa yang terlambat karena masih beradaptasi dengan jam belajar baru, meski antusiasme para siswa mulai terlihat.

Advertisement

Hal ini tepantau saat Beritasatu.com mengunjungi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 6 Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (28/2/2023). Perubahan jam pelajaran ini diberlakukan pada SMA dan SMK di kota Kupang sesuai instruksi Gubernur NTT Viktor Bungtilo Laiskodat melalui dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P & K) NTT dan telah dimulau pada Senin, (27/2/2023).

"Antusias siswa cukup tinggi. Kita sudah memulainya pada Senin kemarin dan saat ini adalah hari kedua proses belajar pukul 05.00 subuh," kata Kepala Sekolah SMA Negeri 6 Kupang, Hendrikus Hati saat ditemui di ruangannya.

"Pada hari pertama memang hanya belasan siswa yang datang lebih awal. Namun, dihari kedua ini sudah naik hingga 40 persen siswa yang tepat waktu,"

Advertisement

Hendrikus menyampaikan, kebijakan jam pelajaran ini adalah kesanggupan semua pengurus sekolah saat berdialog bersama Gubernur NTT bersama pejabat dinas terkait.

Menurutnya, sekolah telah memberikan sosialisasi perubahan jam pelajaran tersebut kepada para siswa dan orang tua siswa.

"Kita berusaha mengarahkan siswa untuk dapat menyampaikan secara baik informasi tersebut agar dapat diterima oleh para orang tua," jelasnya.

Hendrikus menambahkan, hingga saat ini belum ada komplain baik dari orang tua maupun para siswa itu sendiri.

"Memang ada sebagian orang tua siswa yang sempat protes. Namun kebanyakan dari mereka malah memuji dan sangat mendukung perubahan tersebut," ungkapnya.

Dalam menjalankan aturan baru tersebut, Hendrikus menilai butuh kesanggupan serta kesediaan para siswa untuk menjalani perubahan tersebut. Sementara bagi tenaga pengajar, sudah menjadi kewajiban dan tanggung jawab pendidik bila para siswa bersedia hadir tepat waktu, secara otomatis para guru wajib berada di ruang kelas.

"Terkait situasi ini, tidak berdampak pada jadwal mata pelajaran yang ada. Kita sudah memiliki kurikulum yang tetap. Sedikit perubahan jadwal dilakukan pada mata pelajaran yang ditangani oleh guru yang dalam kondisi hamil maupun memiliki anak bayi di rumah. Bagi mereka diatur waktunya agar masuk di jam pelajaran siang hari," tutupnya.

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

TAG: 

Baca Juga

Komentar