Menperin: Pabrik Daur Ulang Plastik Wujud Ekonomi Sirkular
Sabtu, 11 Februari 2023 | 05:14 WIB
Oleh: WBP
Jakarta, Beritastau.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendukung sektor industri manufaktur melakukan transformasi ke arah pembangunan berkelanjutan, termasuk pabrik daur ulang sampah plastik sebagai wujud ekonomi sirkular. Ekosistem ini menggunakan sumber daya alam (SDA) efisien, dapat diguna ulang, ramah lingkungan, serta memanfaatkan sampah sebagai energi alternatif.
“Industri daur ulang merupakan sektor yang didukung penuh pemerintah, isu terkait ESG (environmental, social, and governance) dan industri hijau sudah menjadi perhatian penting,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada Peresmian Pabrik Daur Ulang PET (Polyethylene Terephthalate) Food Grade PT Bumi Indus Padma Jaya (BIPJ), anak usaha Mayor Group di Jombang, Jawa Timur, seperti dikutip Antara Jumat (10/2/2023).
PT Bumi Indus Padma Jaya (BIPJ) merupakan perusahaan joint venture yang juga didukung oleh perusahaan industri Mayora Group. PT Menperin mengapresiasi Mayora Group atas keberhasilan pembangunan pabrik daur ulang PET berkualitas standar keamanan pangan (food grade) dengan investasi Rp 183 miliar.
“Pabrik ini akan membantu kita mengurangi sampah di masyarakat, khususnya sampah plastik. Pabrik ini juga membuktikan bahwa PET yang selama ini distigmakan menjadi ‘monster’ atau barang yang berbahaya, saat ini justru menjadi sesuatu yang mempunyai nilai tambah karena PET ini menjadi bahan baku dari bagian ekosistem ekonomi sirkular yang sama-sama sedang kita kembangkan,” terangnya.
Selain itu, lanjut Menperin, upaya ini diyakini dapat mewujudkan visi Indonesia menjadi negara industri tangguh yang bercirikan strukur industri nasional kuat, sehat dan berkeadilan, industri yang berdaya saing tinggi di tingkat global, serta industri yang berbasis inovasi dan teknologi.
Menperin optimistis, adanya pabrik daur ulang plastik PT BIPJ dengan kapasitas produksi Recycled PET Plastic (RPET) sebesar 22.000 ton per tahun ini dapat memperkuat ekosistem daur ulang dan ekonomi sirkular serta dapat meningkatkan tingkat pengumpulan sampah plastik di Indonesia. Fasilitas ini akan menyerap tenaga kerja lokal lebih dari 150 orang dan didukung dengan teknologi paling modern.
Direktur PT Bumi Indus Padma Jaya (BIPJ) Ronald Atmadja mengatakan inovasi produk berbasis PET terus berkembang. Sejalan dengan hal tersebut, kebutuhan industri terhadap material PET bertambah. "Apalagi PET berpotensi untuk menggantikan jenis material lain dan membuat harga produk menjadi lebih terjangkau,” buka
Untuk meningkatkan penyediaan sumber bahan baku Recycled PET (R-PET) dalam negeri sekaligus komitmen Mayora Group menjalankan gerakan ekonomi sirkular, didirikanlah PT Bumi Indus Padma Jaya (BIPJ), pabrik daur ulang plastik khusus PET yang telah memenuhi standar keamanan pangan (foodgrade). “Belum banyak pabrik daur ulang PET yang mengadaptasi teknologi foodgrade di Indonesia," jelas Ronald.
BIPJ menggunakan teknologi pengolahan PET yang modern. Ada dua proses utama dalam pengelohan botol plastik PET menjadi plastik resin berstandar keamanan pangan. Pertama, jalur pencucian yang dimulai dengan proses pembukaan tutup dan pencopotan label. Lalu botol PET bekas tersebut disortir sesuai dengan warna dan jenisnya. Baru setelah itu proses pencacahan menjadi serpihan untuk kemudian pencucian dan pengeringan.
Kedua, proses diextrusi, perubahan plastik dari bentuk padat menjadi cair. Lalu, proses dekontaminasi dan yang terakhir proses pencetakan pellet plastik. Pellet plastik inilah yang dapat diolah kembali untuk menghasilkan produk plastik baru.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
TAG:
[Category Opsiin, Media Informasi]
Komentar
Posting Komentar