Pafuri, Wisata Safari Afrika Selatan yang Tak Bersinyal dan Jauh dari Keramaian
Minggu, 12 Februari 2023 | 12:30 WIB
Oleh: Winda Destiana Putri / WDP
Jakarta, Beritasatu.com - Jika Anda ingin mencari ketenangan dengan wisata safari yang berbeda dari kebanyakan, bisa berkunjung ke Pafuri, Afrika Selatan.
Belum lama ini seorang travel blogger, Henry Jones mengunjungi Pafuri, yang berada di Taman Nasional Kruger. Di sana, dia menyaksikan wilayah satwa liar terkaya dan paling beragam di negara tersebut.
"Selamat datang di Afrika dengan suhu mencapai 35 derajat celcius," sambut Bongani dengan penuh tawa, pemandu wisata mereka.
Saat itu kawanan zebra, nyala, impala, kerbau, kudu, waterbuck dan yang lainnya tengah berlari mencari perlindungan. Dua bayi gajah melompat ke jalan, diikuti dengan cepat oleh orang tua yang tampak agak marah sambil melambai-lambaikan belalai mereka.
The Outpost adalah salah satu dari dua penginapan di Pafuri, yang berada di lahan safari seluas 65.000 hektar dan berada di paling atas dari Taman Nasional Kruger Afrika Selatan. Mereka berada di bagian paling utara, jauh dari hiruk pikuk turis di taman utama yang berada di selatan.
Di lokasi ini, cuaca hampir cenderung tropis setiap harinya. Karena itulah muncul beberapa satwa liar yang membuat Pafuri menjadi objek wisata dengan kawasan hutan dengan satwa paling beragam.
Pafuri terdiri kurang dari dua persen semak Kruger yang lebih luas, namun mengandung 80 persen keanekaragaman hayati, termasuk sekitar 350 spesies burung langka.
Burung enggang merah (atau Zazu dari Film The Lion King), jalak Meves biru cerah, merpati hijau, dan burung roller swirl. Hidup di Pafuri akan membuat Anda terbebas dari email, media sosial, dan hiruk pikuk lainnya, disini akan membuat Anda tidur lebih awal.
The Outpost menawarkan dua perjalanan sehari, satu saat fajar dan malam tiba, dengan selang waktu yang dapat digunakan untuk berenang di kolam penginapan atau menikmati spa.
Truk besar yang membawa pengiriman buah-buahan maupun daging segar selalu datang setiap hari. Membuat Henry, menjadi sangat mudah menyatu ke dalam rutinitas di kawasan tersebut. Mulai dari sarapan, makan siang, menikmati teh di sore hari serta makan malam.
Sebelum lokasi ini dijadikan objek wisata, Pafuri adalah kampung halaman Makuleke. Dekrit pemerintah tahun 1969 memaksa warga lokal meninggalkan kawasan ini dan membuat mereka mengungsi. Namun ketika kawasan tersebut dikembalikan kepada kepemilikan yang sah di 1996, masyarakat memilih untuk tidak kembali, melainkan menyewakannya ke pondok-pondok yang hampir secara eksklusif mempekerjakan staf, seperti Bongani, dari warisan Makuleke.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
TAG:
[Category Opsiin, Media Informasi]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar