Polri Antisipasi Hewan Buas Saat Evakuasi Rombongan Kapolda Jambi
Evakuasi helikopter yang membawa rombongan Kapolda Jambi. (Arsip Humas Polri)
Yuk, daftarkan email jika ingin menerima Newsletter kami setiap awal pekan.
Jakarta, CNN Indonesia --
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, mengatakan, tim evakuasi rombongan Kapolda Jambi Irjen Rusdi Harto yang mendarat darurat di Bukit Tamia, Muara Emat, Kerinci akan mengantisipasi hewan buas.
"Hewan buas juga kita antisipasi, kita punya parameter. Anggota Brimob di sana juga cukup lah untuk melindungi korban," ujar Dedi dalam konferensi pers, Senin (20/2).
Dedi mengatakan saat ini pihaknya belum bisa melakukan evakuasi. Meski demikian, pihaknya telah menurunkan anggota untuk melindungi korban dan tim medis.
"Sampai hari ini kita utama kita adalah tindakan medis (belum evakuasi). Kalau makanan minuman sudah cukup lah," tuturnya.
Menurutnya, proses evakuasi juga disetop sementara sambil menunggu cuaca membaik.
"Yang jadi kendala utama ini cuaca sudah ada angin berkabut akan ada petir maka prosesnya akan dihentikan. Sampai saat ini proses evakuasi jalur udara dihentikan," ujar Dedi dalam konferensi pers, Senin (20/2).
Menurutnya batas waktu evakuasi dari BMKN dan Tim SAR yang ada di Merangin maupun Kerinci adalah jam 8 malam. Jika cuaca membaik, proses akan dilanjutkan.
"Apabila sampai jam 8 malam hari ini cuaca tidak memungkinkan, maka evakuasi dilakukan besok pagi. Semoga besok pagi cerah seperti pada saat menurunkan logistik. Kami lakukan jam 6 pagi karena waktu itu cuaca memungkinkan," ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Pengawasan BBTNKS Wilayah I Kerinci Nur Hamidi mengatakan lokasi pendaratan darurat helikopter Super Bell 3001 masuk dalam wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat yang diisi satwa seperti harimau, rusa, dan lainnya.
"Di daerah itu masih dijumpai harimau. Bahkan, rusa banyak ditemukan di sana. Rusa itu kan hewan buruan datuk (harimau)," ujar Nur Hamidi.
Kawasan jantung hutan itu berupa perbukitan yang ditumbuhi pepohonan lebat. Keadaan di sana akan sangat dingin pada malam hari terutama saat terjadi hujan.
"Kalau potensi hipotermia bagi penumpang helikopter itu sangat tergantung pada kondisi fisik masing-masing setiap orang," ujar Nur.
(psr/wiw)
Komentar
Posting Komentar