Ruam Kulit pada Anak Tanda Gejala Diabetes Melitus
Kamis, 9 Februari 2023 | 03:29 WIB
Oleh: Mardiana Makmun / FER

Jakarta, Beritasatu.com - Dokter spesialis anak dari RS Siloam, dr Johanes Ari Cahyono Prabowo SpA, mengatakan ruam kulit pada anak merupakan tanda gejala diabetes melitus. Kondisi ruam kemerahan bisa terdapat pada punggung, tangan, dan kaki anak.
"Mengapa ruam-ruam juga menjadi pertanda diabetes? Ruam diabetes menunjukkan tanda peningkatan gula darah dari kadar normal,” kata dr Johanes saat dihubungi Investor Daily, Rabu (8/2/2023).
Mekanismenya, kata dr Johanes , gula darah tinggi akan meningkatkan dan memperpanjang durasi peradangan melalui stimulasi pada sel radang (makrofag). "Jadi sel radang terstimulasi akibat gula darah tinggi, makanya kulit memerah pertanda meradang,” jelas dr Johanes.
Ruam tersebut biasanya bisa muncul di punggung, daerah tangan, dan kaki. Kondisi ini dialami Rama. Saat terdiagnosis pada usia 14 tahun, Rama kerap mengalami ruam-ruam.
“Waktu itu dokter sudah curiga diabetes. Tapi, saat diperiksa gula darah masih normal. Setelah itu baru terdiagnosis diabetes ketika gula darah melonjak jadi 400 mg/dl,” ungkap Elis, ibunda Rama.
Selain ruam, tanda-tanda diabetes pada anak sama seperti tanda diabetes pada orang dewasa. Tanda-tandanya meliputi meningkatnya jumlah dan frekuensi makan (poli fagi), meningkatnya jumlah minum (poli dipsia), meningkatnya jumlah kencing (poliuria), penurunan berat badan nyata dalam 2-6 minggu, anak mudah lelah, dan infeksi kulit berulang (ruam).
Apabila sudah ada tanda-tanda seperti itu, dr Johanes menegaskan, anak harus segera dibawa ke dokter. Dokter selanjutnya akan menyarankan sejumlah pemeriksaan. Ada tiga pemeriksaan yang harus dilakukan, yaitu gula darah puasa, gula darah dua jam setelah puasa, dan pemeriksaan gula darah hbA1c.
“Pemeriksaan hbA1c ini sangat penting untuk menentukan apakah kadar gula normal atau tidak. Indikasi hbA1c dapat mendiagnosis serta memantau keberhasilan terapi diabetes melitus,” ujar dr Johanes.
Pengukuran HbA1c, menurut dr Johanes, dilakukan setiap enam bulan jika memiliki kondisi pre diabetes. Untuk pengobatan dpat dilakukan terapi awal dengan pemberian obat minum metformin dan insulin suntik.
Metformin diminum setiap 12 jam sekali dengan dosis awal 250 mg dan dilakukan evaluasi tiap minggu. Jika perlu dinaikkan hingga dosis maksimal 1.000 mg tiap 12 jam.
“Insulin suntik yang diberikan insulin basal pada malam hari sebelum tidur dan insulin fast acting (kerja cepat) diberikan sebelum makan pagi siang dan malam,” tandas dr Johanes.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
TAG:
[Category Opsiin, Media Informasi]
[Tags Kesehatan, Featured, Diabetes, Diabetes Melitus, Pilihan]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar