Selain di Pangatikan Garut, Kasus Difteri Ditemukan di Tarogong Kidul | Republika Online

 

Selain di Pangatikan Garut, Kasus Difteri Ditemukan di Tarogong Kidul | Republika Online

5-6 minutes

Kasus positif difteri di Kabupaten Garut dilaporkan bertambah.

Red: Irfan Fitrat

Rep: Bayu Adji P

(ILUSTRASI) Imunisasi difteri tetanus (DT).

Republika/Wihdan Hidayat (ILUSTRASI) Imunisasi difteri tetanus (DT).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, Jawa Barat, melaporkan penambahan kasus konfirmasi positif difteri. Dilaporkan ada penambahan lima kasus positif difteri.

Berdasarkan data Dinkes Kabupaten Garut, per 22 Februari 2023, tercatat total tujuh kasus terkonfirmasi difteri. Sebelumnya kasus difteri dilaporkan di Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan. Dinkes melaporkan ada kasus serupa di Kecamatan Tarogong Kidul. 

“Iya (ada di kecamatan lain), meskipun belum ada link epidemiologi (keterkaitan) dengan kasus di Pangatikan. Jadi, masing-masing,” kata Sekretaris Dinkes Kabupaten Garut, Leli Yuliani, saat dikonfirmasi Republika, Rabu (22/2/2023).

Scroll untuk membaca

Leli menjelaskan, dari lima kasus tambahan, empat di antaranya dari Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan. Satu dari Kecamatan Tarogong Kidul. 

Menurut Leli, kasus di Kecamatan Tarogong Kidul itu ditemukan setelah ada warga yang dicurigai terinfeksi difteri. Warga tersebut dilaporkan mengalami gejala difteri. Setelah dilakukan pemeriksaan, satu warga tersebut dinyatakan positif difteri.

Leli mengatakan, pasien positif dari Kecamatan Tarogong Kidul itu saat ini menjalani isolasi mandiri di rumahnya. Namun, pihaknya tetap melakukan pengobatan dan pemantauan terhadap pasien itu.

Di Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan, penambahan empat kasus positif difteri terdiri atas dua warga berusia dewasa dan dua orang usia anak.

Dua orang dewasa itu merupakan orang tua pasien positif yang saat ini dirawat di RSUD dr Slamet Kabupaten Garut. Kedua orang dewasa itu dinilai tidak bergejala, sehingga menjalani isolasi di rumah.

“Sementara dua sisanya adalah anak usia sembilan tahun dan usia dua tahun. Karena bergejala, mereka dibawa ke rumah sakit,” kata Leli.

Leli mengatakan, saat ini terdapat enam orang pasien difteri yang dirawat di RSUD dr Slamet. Sebanyak dua orang berstatus suspek. Sisanya terkonfirmasi positif difteri. 

“Kami juga telah menyiagakan ruang isolasi untuk pasien difteri. Di setiap rumah sakit kan tersedia ruang isolasi untuk pasien penyakit menular,” kata dia.

Berdasarkan data Dinkes Kabupaten Garut, per 22 Februari 2023, di Kecamatan Pangatikan terdapat lima kasus observasi, tiga kasus suspek, enam kasus konfirmasi difteri, dan tujuh kasus meninggal dunia diduga karena difteri, tapi tanpa ada catatan medis yang lengkap (link epidemiologi).

Sementara di Kecamatan Tarogong Kidul dilaporkan satu kasus observasi, satu kasus suspek, dan satu kasus konfirmasi difteri.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Berita Terkait

Dinkes Jabar Tetapkan Kabupaten Garut KLB Difteri

news-rejabar - 21 February 2023, 20:43

Anak Kena Difteri, Dokter: Jangan Rawat Sendiri di Rumah

health - 21 February 2023, 13:27

Difteri Bisa Mematikan, Kenali Penyebab, Gejala, dan Faktor Risikonya

health - 21 February 2023, 12:34

Pemkab Garut Tetapkan KLB Difteri di Desa Sukahurip

priangan-timur - 20 February 2023, 20:58

Puluhan Warga Garut Diduga Diserang Difteri, Tujuh Orang Meninggal Dunia

news-rejabar - 20 February 2023, 18:47

Berita Rekomendasi


[Category Opsiin, Media Informasi]

Baca Juga

Komentar