Tolak Perusahaan BUMN, Fajar Anak Buruh Tani Pilih Beasiswa LPDP - inews

 

Tolak Perusahaan BUMN, Fajar Anak Buruh Tani Pilih Beasiswa LPDP

Tolak Perusahaan BUMN, Fajar Anak Buruh Tani Pilih Beasiswa LPDP
Fajar Sidik Abdullah Kelana (Dok. Pribadi)

JAKARTA, iNews.id - Bisa bekerja di perusahaan BUMN menjadi salah satu mimpi yang didambakan banyak orang. Namun, berbeda dengan anak buruh tani bernama Fajar Sidik Abdullah Kelana yang memutuskan untuk menolak BUMN demi beasiswa LPDP.

Fajar merupakan lulusa S1 Teknik Mesin dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Ia pun berkeinginan bisa melanjutkan pendidikan S2 di luar negeri menggunakan beasiswa. Bahkan, keinginan tersebut sudah ia miliki sejak tahun kedua menuntut ilmu di bangku kuliah.

"Di tahun kedua dan ketiga dulu lihatnya kuliah S2 di luar negeri itu keren saja gitu. Tahun keempat baru ngerasa ternyata kuliah S2 di luar negeri itu penting banget untuk memperdalam ilmu ," ucap dia kepada iNews.id baru-baru ini ditulis Senin (13/2/2023)

Setelah lulus, ia pun mencoba untuk mendaftar beasiswa LPDP. Sembari menjalani proses tersebut, pria kelahiran tahun 1994 ini juga mengikuti wawancara kerja di beberapa perusahaan, salah satunya milik BUMN.

"Ada bukaan perusahan (BUMN), padahal dalam hati pengen S2. Eh, ikut tes kok lolos-lolos terus. Beneran ternyata lolos dan diterima, sementara waktu itu LPDP belum pengumuman," tutur dia.

Setelah diterima di perusahaan BUMN, ia diharuskan melakukan penandatanganan kontrak. Di sana ia merasa sangat galau karena hatinya masih tertuju untuk melanjutkan pendidikan S2.

"Saya datang sudah mau sign kontrak. Di hati galau, ini bukan jalanku. Akhirnya last minute telepon keluarga, izin boleh nggak kalau nggak diambil. Akhirnya ibu izinin bilang kalau ini jalan hidup saya. Akhirnya saya ambil jalan itu," ucap dia.

Fajar pun melepaskan BUMN demi S2 di luar negeri. Gayung bersambut, beberapa waktu setelahnya, ia pun dinyatakan lulus beasiswa LPDP di KTH Royal Institute of Technology di Swedia.

Pada tahun 2019, Fajar menempuh pendidikan S2 di Swedia. Di sana, ia mengukir berbagai prestasi, salah satunya menjadi 20 inovator muda terbaik di dunia James Dyson Award.

Editor : Puti Aini Yasmin

Follow Berita iNews di Google News

[Category Opsiin, Media Informasi]


Baca Juga

Komentar