20 Desa di KBB dalam Garis Sesar Lembang, Zona Merah Bencana Gempa Bumi Dahsyat - inews - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

20 Desa di KBB dalam Garis Sesar Lembang, Zona Merah Bencana Gempa Bumi Dahsyat - inews

Share This

 

20 Desa di KBB dalam Garis Sesar Lembang, Zona Merah Bencana Gempa Bumi Dahsyat

Adi Haryanto
20 Desa di KBB dalam Garis Sesar Lembang, Zona Merah Bencana Gempa Bumi Dahsyat
BPBD KBB memasang alat Warning Receiver System dan 15 alat pendeteksi gempa yang memberikan informasi terkait bencana gempa secara real time akibat aktivitas Sesar Lembang. (Foto: Adi Haryanto)

BANDUNG BARAT, iNews.id - Sebanyak 20 desa di Kabupaten Bandung Barat (KBB) berada dalam garis Sesar Lembang. Ke-20 desa tersebut diperkirakan bakal terdampak paling parah ketika aktivitas Sesar Lembang memicu bencana gempa bumi magnitudo 6-7.

Berdasarkan inventarisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, ke-20 desa zona bahaya Sesar Lembang tersebar di empat kecamatan.  

Baca Juga

Perinciannya, 8 desa di Kecamatan Lembang yaitu Desa Suntenjaya, Cibodas, Langensari, Pegerwangi, Kayu Ambon, Lembang, Cikahuripan, dan Sukajaya.

Lima desa di Kecamatan Ngamprah, yakni, Mekarsari, Ngamprah, Sukatani, Bojongkoneng, dan Ngamprah. 

Baca Juga

Empat desa di Kecamatan Cisarua yaitu Padaasih, Tugumukti, Jampudipa, dan Pasirhalang, serta tiga desa di Kecamatan Parongpon, antara lain, Cigugur Girang, Cihanjuang, dan Cihideung.

Baca Juga

Sebagai bentuk antisipasi atas ancaman bencana itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat (KBB) menjadikan 20 desa di garis Sesar Lembang Desa Tangguh Bencana (Destana). 

"Pembentukan 20 Destana ini bagian dari langkah mitigasi bencana gempa dan kesiapsiagaan pergerakan Sesar Lembang," kata Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD KBB Saepul Uyun, Sabtu (11/3/2023).

Baca Juga

Saepul Uyun menyatakan, dalam Destana, warga dilatih untuk memiliki kemampuan mandiri dalam beradaptasi dan menghadapi ancaman bencana. Mereka juga diberikan wawasan tentang memulihkan diri dari dampak bencana gempa bumi akibat aktivitas Sesar Lembang.

Upaya kesiapsiagaan, ujar Saepul Uyun, harus dilakukan untuk mengantisipasi dampak bencana yang menimbulkan korban jiwa. 

Baca Juga

"Semua tindakan preventif harus dilakukan dengan berbagai cara dan menggandeng seluruh unsur masyarakat. Salah satunya dengan pembentukan desa tangguh bencana," ujar Saepul Uyun.

"Desa-desa itu masuk kategori utama menjadi desa tangguh bencana karena memenuhi seluruh instrumen kesiapsiagaan sesuai Perka BNPB Nomor 1 Tahun 2012," tutur dia.

Saepul Uyun mengatakan, desa tangguh bencana dibagi menjadi tiga kategori yakni pratama, madya, dan utama. 

Kategorisasi tersebut dibuat untuk memetakan sejauh mana kesiapan masyarakat dari ancaman bencana. Saat ini baru 2 desa yang masuk kategori desa tangguh bencana utama, yakni, Cikahuripan dan Cibodas.

"Untuk desa lainnya baru masuk kategori desa tangguh bencana pratama. Kami mendorong agar bisa jadi Desa Tangguh Bencana kategori utama, supaya mendapatkan sosialisasi kebencanaan dan juga aplikasi di lingkungannya," ucap Saepul Uyun.

Editor : Agus Warsudi

Follow Berita iNewsJabar di Google News

Bagikan Artikel:
line sharing button

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages