32 Orang Meninggal Akibat Leptospirosis, Apa Saja Gejalanya?

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat setidaknya 32 orang meninggal dunia akibat leptospirosis. Penyakit ini kerap muncul saat banjir.
Sebanyak 18 kasus dilaporkan terjadi di Jawa Tengah, 12 kasus dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan 2 lainnya dari Jawa Barat.
Leptospirosis memang penyakit langganan di saat musim hujan, utamanya kala banjir. Untuk mewaspadainya, Anda perlu mengetahui beberapa gejala leptospirosis agar mendapatkan penanganan yang tepat jika terinfeksi.
Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira. Bakteri ini dapat menyebar melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi. Tikus menjadi hewan yang paling banyak terinfeksi bakteri tersebut.
Penyakit ini dapat menyebar melalui tanah dan air yang terkontaminasi. Seseorang dapat terinfeksi saat bersentuhan dengan medium yang terkontaminasi.
"Leptospirosis juga bisa menyebabkan kematian meski angkanya rendah," ujar Juru Bicara Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi di Jakarta, Rabu (1/3), mengutip Antara.
Nadia mengimbau agar masyarakat mewaspadai penyakit leptospirosis yang kerap muncul di daerah-daerah rawan banjir.
Gejala leptospirosis
Mengutip laman Cleveland Clinic, leptospirosis terdiri dari dua fase. Di antaranya adalah fase akut dan fase imun (tertunda).
Pada fase akut, seseorang biasanya hanya mengalami gejala ringan mirip flu. Gejala biasanya dimulai dalam 2-14 hari setelah paparan.
Namun, saat memasuki fase imun, gejala akan semakin memburuk. Pada fase ini, bakteri telah berpindah dari darah ke organ tubuh yang terkonsentrasi di ginjal. Fase ini bisa mulai terjadi sejak hari ke-10 setelah infeksi.

Gejala leptospirosis fase akut:
- demam,
- mata merah,
- sakit kepala,
- panas dingin,
- nyeri otot,
- sakit perut,
- mual dan muntah,
- diare,
- kulit atau mata menguning,
- ruam.
Sementara pada fase yang lebih buruk atau sindrom Weil, leptospirosis memperlihatkan gejala berikut:
- batuk darah,
- nyeri dada,
- sulit bernapas,
- kulit atau mata lebih menguning,
- feses berwarna hitam,
- urine berdarah,
- intensitas buang air kecil menurun,
- bintik-bintik merah pada kulit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar