Alergi Susu Sapi Bikin Anak Lebih Rentan Alami Stunting, Benarkah? - detikHealth - Opsiin

Informasi Pilihanku

powered by Surfing Waves
demo-image

Alergi Susu Sapi Bikin Anak Lebih Rentan Alami Stunting, Benarkah? - detikHealth

Share This
Responsive Ads Here

 

Alergi Susu Sapi Bikin Anak Lebih Rentan Alami Stunting, Benarkah?

Angga Laraspati - detikHealth
Senin, 20 Mar 2023 17:11 WIB
Foto: Shutterstock
Jakarta -

Stunting masih menjadi permasalahan yang sering ditemukan dalam proses tumbuh kembang seorang anak. Stunting di Indonesia juga menjadi salah satu permasalahan yang masih belum diselesaikan secara tuntas.

Kabar baiknya, mengutip hasil survei status gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan prevalensi stunting di Indonesia mengalami penurunan dari 24,4% di tahun 2021 menjadi 21,6% di 2022.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun sudah menargetkan di tahun 2024, prevalensi stunting di Indonesia harus menyentuh angka 14%. Tentu untuk mencapai target yang dicanangkan Jokowi, perlu adanya aksi nyata dari masyarakat untuk mencegah anak terkena stunting.

Baca juga:

Diketahui, stunting terjadi lantaran anak kekurangan asupan gizi yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhannya. Stunting bisa disebabkan rendahnya akses terhadap makanan bergizi, terutama rendahnya keragaman pangan dan sumber protein hewani dan rendahnya asupan vitamin dan mineral,

Walau begitu, salah satu dilema yang mungkin saja dialami oleh orang tua adalah ketika anaknya mengalami alergi terhadap susu sapi. Tentu hal ini mesti diwaspadai karena anak berisiko mengalami stunting, benarkah?

Dilansir dari Metro UK, para ilmuwan dari Amerika Serikat mengklaim anak-anak usia sekolah yang alergi terhadap susu sapi memiliki kecenderungan memiliki berat badanyang rendah dan tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan teman sebaya mereka yang minum susu sapi.

Baca juga:

Ahli alergi dan imunologi anak dari Children's National Health System di Washington DC,Dr Karen Robbins mengatakan hubungan antara alergi makanan dan pola pertumbuhan masa anak-anak sangat kompleks.

"Hubungan antara alergi makanan dan pola pertumbuhan masa kanak-kanak sangat kompleks, dan belum diketahui secara pasti mekanisme antara pengaruh alergi makanan dengan keterlambatan pertumbuhan anak-anak," imbuh Dr Robbins seperti yang dikutip dari Metro, Senin (6/3/2023).

"Penelitian kami dilakukan untuk mengetahui hal tersebut namun masih tetap diperlukan studi lebih lanjut apakah keterlambatan pertumbuhan ini bersifat sementara atau tidak." sambungnya.

Para peneliti telah melakukan pencatatan secara rutin mengenai berat badan, tinggi badan maupun kondisi komorbid seperti asma, eksim dan alergi musiman, serta penggunaan inhaler. Mereka menghitung rata-rata perbedaan tinggi, berat badan dan indeks massa tubuh (BMI) z-score.Hal ini dilakukan untuk membandingkan kondisi anak normal seusianya.

Baca juga:

Dari penelitian tersebut Dr Robbins menuturkan anak-anak yang alergi terhadap susu memiliki berat dan tinggi badan rata-rata yang lebih rendah jika dibandingkan dengan anak-anak yang alergi terhadap kacang-kacangan

"Defisit pertumbuhan ini tetap menonjol pada rentang usia lima hingga delapan tahun dan sembilan hingga 12 tahun," kata Dr Robbins.

Meskipun tidak mutlak, tapi anak yang alergi susu sapi disebut memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk mengalami stunting. Hal ini juga dikuatkan dengan sebuah jurnal yang dibuat oleh R Meyer dari Department Paediatrics, Imperial College, London bersama koleganya.

Data dari 430 pasien dari 12 pusat alergi, median usia saat dilakukan diagnosis adalah 8 bulan dan median usia saat dilakukan analisis ialah 23 bulan menyatakan bahwa 6% anak mengalami underweight (berat badan kurang), 9% stunting, 5% mengalami kekurangan gizi dan 8% mengalami kelebihan berat badan (overweight).

Baca juga:

Anak yang tidak mendapatkan susu sapi cenderung lebih rendah berat badannya dan mengalami stunting bila dibandingkan dengan anak dengan alergi makanan lain.

Lalu apa yang membuat peneliti berpikir alergi terhadap susu sapi memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan dibandingkan alergi terhadap kacang-kacangan? berikut ini beberapa teori yang memungkinkan.

Yaitu biasanya anak-anak yang alergi terhadap susu sapi juga alergi terhadap makanan lain, sehingga mereka harus menghindari beberapa makanan seperti telur hingga kacang-kacangan dan hal ini menyebabkan defisiensi nutrisi yang signifikan.

Namun orang tua tak perlu panik, mereka mesti tanggap ketika mengetahui anak punya alergi terhadap susu sapi. Penuhi kebutuhan protein pada anak alergi dengan memenuhi kebutuhan gizi mereka seperti yang sudah direkomendasikan oleh IDAI, orang tua dapat memberikan susu formula soya. Namun tentunya orang tua dapat melakukan konsultasi terlebih dahulu ke dokter anak.

Baca juga:
Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Opsi lain

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages