AS Tolak Mentah-mentah Upaya Gencatan Senjata dari China-Rusia - CNN Indonesia - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

AS Tolak Mentah-mentah Upaya Gencatan Senjata dari China-Rusia - CNN Indonesia

Share This

 

AS Tolak Mentah-mentah Upaya Gencatan Senjata dari China-Rusia

CNN Indonesia
3-4 minutes
Senin, 20 Mar 2023 20:38 WIB

Amerika Serikat skeptis kunjungan Xi Jinping ke Moskow bisa menjadi penengah konflik Rusia-Ukraina.

AS skeptis China bisa jadi penengah konflik Rusia-Ukraina. Foto: DW (News)

Jakarta, CNN Indonesia --

Amerika Serikat skeptis dengan inisiatif China yang berusaha menjadi penengah dalam konflik antara Rusia dan Ukraina.

Juru bicara Gedung Putih, John Kirby, mengatakan seruan apa pun yang disampaikan oleh Presiden China Xi Jinping dengan Presiden Vladimir Putin untuk gencatan senjata, tidak akan diterima.

Menurut Kirby gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina hanya akan menguatkan penaklukan Rusia di Ukraina hingga saat ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semua yang akan dilakukan hanya memberi Putin lebih banyak waktu untuk menyesuaikan diri, melatih kembali, mengatur ulang, dan mencoba serangan baru pada waktu yang dipilihnya," ungkap Kirby, seperti dikutip dari Reuters.

Pertemuan Putin dan Xi Jinping tidak mengejutkan bagi Amerika Serikat, sebab kabar pertemuan ini sudah beredar selama beberapa minggu terakhir.

Amerika Serikat khawatir, intervensi China dalam konflik Rusia-Ukraina justru akan mengubah dinamika di medan perang, atau bahkan memperpanjang peperangan.

Penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan, menyebut kunjungan China ke Rusia akan menjadi hal yang sangat diperhatikan.

"Jelas, Rusia memiliki kepentingannya sendiri dengan mencoba menarik negara lain ke dalam konflik ini. Tetapi posisi kami akan tetap sama, bagaimana pun mereka akan bertemu atau tidak," ujar Sullivan, mengutip CNN.

Kekhawatiran di antara para pejabat AS bukan karena China akan membantu Rusia di medan perang. Sebaliknya, kekhawatirannya adalah bahwa bantuan dari Beijing akan menghentikan perang dengan cara yang menguntungkan bagi Moskow.

Presiden AS Joe Biden berulang kali telah memperingatkan Xi agar tidak memihak Rusia dalam perang.

Biden mengatakan ia ingin menjaga jalur komunikasi tetap terbuka dengan China. Sebab risiko berupa konflik diplomatik akan dengan mudah terpicu, jika kedua pihak yang berselisih tidak memiliki saluran untuk berkomunikasi.

Presiden Xi Jinping hari ini (20/3) telah mendarat di Moskow, untuk menghadiri pertemuan dengan Vladimir Putin.

Menyebutnya sebagai 'kunjungan untuk perdamaian', Beijing mengklaim lawatan Xi adalah sebagai mediator antara Rusia dan Ukraina.

(dna)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages