Awal Kemarau di Jabar Maret 2023, BMKG: Waspadai Kebakaran Hutan dan Krisis Air Bersih
BANDUNG, iNews.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jabar memprakirakan, awal musim kemarau berlangsung pada Maret 2023. Puncak musim kering bakal terjadi pada Juli 2023.
Kepala Seksi Pusat Data dan Informasi Stasiun Klimatologi (BMKG) Jabar Hadi Saputra mengatakan, fenomena la nina masih berlangsung namun dengan indeks mendekati ambang batas normal, yaitu 0,51 dengan kondisi IOD normal.
"Fenomena IOD diprediksi segera netral pada periode Maret 2003 dan bertahan hingga semester pertama 2003 pada semester kedua kondisi netral akan beralih menunju fase el nino. Kondisi IOD diprediks netral hingga akhir 2023," kata Hadi Saputra saat jumpa pers melalui zoom meet, Sabtu (11/3/2023).
Hadi Saputra menyatakan, pada periode peralihan musim Maret-Mei, waspadai peningkatan frekuensi cuaca ekstrem, seperti hujan lebat, angin kencang, puting beliung, dan hujan es.
"BMKG mengimbau pemerintah daerah, instansi terkait dan masyarakat lebih bersiap dan antisipatif terhadap dampak musim kemarau, terutama di wilayah yang mengalami sifat musim kemarau bawah normal atau lebih kering dibanding daerah lain," ujar Hadi Saputra.
Di wilayah rawan saat kemarau, diprediksi mengalami peningkatan resiko bencana kekeringan, kebakaran hutan dan lahan serta kekurangan air bersih.
"Pemerintah daerah dapat lebih optimal melakukan penyimpanan air bersih pada musim hujan, untuk memenuhi danau atau lembung dan kolam retensi dan penyimpanan air buatan lain yang ada di masyarakat melalui gerakan memanen air hujan," tutur dia.
Komentar
Posting Komentar