Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Jawa Tengah Pilihan

    Cegah Cuaca Ekstrem, 10 Ton Garam Ditabur di Langit Jateng - Beritasatu

    3 min read

     

    Cegah Cuaca Ekstrem, 10 Ton Garam Ditabur di Langit Jateng

    Kamis, 2 Maret 2023 | 10:09 WIB
    Oleh: Rachman Pratama / DIN

    Petugas menaburkan NaCl dari dalam pesawat milik TNI AU untuk memodifikasi cuaca di Jateng, Rabu, 1 Maret 2023.
    Petugas menaburkan NaCl dari dalam pesawat milik TNI AU untuk memodifikasi cuaca di Jateng, Rabu, 1 Maret 2023. (Foto: Beritasatu.com)

    Semarang, Beritasatu.com – Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di sejumlah wilayah di Provinsi Jawa Tengah telah berakhir pada Rabu (1/3/2023). TMC yang digelar sejak Jumat (24/02/2023) lalu itu, telah berhasil menaburkan 10 ton natrium klorida atau garam.

    Advertisement

    Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda BPBD Jateng, Dinarjati Nugroho Saputro yang turut dalam operasi teknologi modifikasi cuaca, menjelaskan jika setiap harinya pesawat casa milik TNI AU terbang selama 2 hingga 3 kali dengan membawa 700 hingga 800 kilogram. Menurutnya dalam sekali terbang, petugas akan menaburkan garam tersebut ke 3 titik, sesuai dengan rekomendasi dari BMKG, dengan ketinggian 10.000 feet.

    “TMC ada 2 - 3 kali penerbangan. Dalam sekali angkut, pesawat membawa 800kg NaCl (natrium klorida) untuk ditabur di peta wilayah yang sudah ditentukan dalam koordinasi yang dilakukan tiap pagi dan sore,” jelas Dinarjati yang dihubungi jurnalis B-Universe pada Rabu (01/02/2023) kemarin.

    “Terbangnya itu pukul 10.00 WIB. Kemudian pukul 11.30 atau pukul 13.00, dan terakhir sekitar pukul 14.00 WIB. Sekali terbang bisa 1 jam hingga 1,5 jam, tergantung wilayahnya,” tambah Dinarjati.

    Advertisement

    Dinarjati juga menjelaskan operasi TMC dijalankan sesuai dengan rekomendasi BMKG mengenai sebaran awan, analisa bentuk awan dan prakiraan cuacanya. Sementara BPBD memonitor lokasi-lokasi banjir yang disebabkan curah hujan tinggi.

    “Jadi ada beberapa wilayah yang tidak boleh dijatuhkan (garamnya). Yaitu wilayah yang sudah punya awan tebal. Prosedurnya yaitu kita melingkari awan yang masih berbentuk bibit. Kita juga sesuaikan dengan arah angin berhembus. Jadi angin ke arah awan, baru disebar” terangnya.

    Operasi TMC yang dilakukan di Jawa Tengah ini merupakan hasil kolaborasi antara Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), TNI Angkatan UdaraBMKG dan BNPB. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti genangan air, banjir, banjir bandang, putting beliung, hujan es maupun tanah longsor untuk wilayah dataran tinggi.

    Posko TMC berada di Pangkalan Udara (Lanud) Adi Soemarmo Solo di Kabupaten Boyolali dan selanjutnya ke modifikasi cuaca tersebut dilakukan di sejumlah wilayah di Jawa Tengah, terutama wilayah-wilayah rawan bencana banjir seperti di Pantura.

    Kepala BPBD Jateng, Bergas C Penanggungan saat ditemui di kantornya di Kota Semarang menyampaikan jika teknologi modifikasi cuaca tersebut sangat membantu dalam proses pengurangan resiko bencana hidrometeorologi di Jawa Tengah. Meski upaya TMC tidak bisa menghilangkan sepenuhnya banjir di sejumlah wilayah di Jawa Tengah, namun setidaknya sudah mengurangi resiko yang ditimbulkan.

    Saksikan live streaming program-program BTV di sini

    TAG: 

    Komentar
    Additional JS