Cordlife Kembangkan Potensi Anak Down Syndrome
Minggu, 8 Maret 2020 | 22:13 WIB
Oleh: Amrozi Amenan / FER

Surabaya, Beritasatu.com - PT Cordlife Persada (Cordlife) menjalin kerja sama dengan persatuan orang tua anak dengan down syndrome (Potads) Jatim, himpunan kedokteran fetomaternal Surabaya (HKFM), Trisomy 18/13 Indonesia parent support (Tips) dan RSIA Kendangsari Merr Surabaya, mengadakan kegiatan magang untuk anak-anak dengan down syndrome.
Dalam kegiatan magang satu hari itu, setiap anak down syndrome mendapat peran yang berbeda. Ada yang bertugas menerima pengunjung rumah sakit, ada juga yang terlihat membantu pegawai di bagian receptionist, kasir dan lainnya.
Product Marketing Manager PT Cordlife Persada, Talitha Andini Prameswari mengatakan, kegiatan ini membawa pesan kepada institusi dan masyarakat untuk ikut berperan dalam membantu dan mengembangkan potensi anak dengan down syndrome melalui kegiatan interaktif langsung.
"Sebagai salah satu perusahaan kesehatan keluarga, setiap tahun Cordlife selalu menggelar aktivitas perayaan Trisomy Awareness sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan untuk mengedukasi masyarakat Indonesia terhadap kondisi kelainan Trisomy. Salah satu bentuk kelainan Trisomy yang paling umum ditemui di Indonesia adalah down syndrome," ujar Andini pada acara 4th Trisomy Awareness Bash 2020 di Surabaya, Sabtu (7/3/2020).
Melalui kegiatan ini, lanjut Andini, pihaknya ingin mengedukasi masyarakat bahwa anak-anak dengan down syndrome mampu melakukan kegiatan seperti anak-anak lainnya dengan harapan agar dukungan terhadap mereka terus ada.
Kepala hubungan pelanggan dan pemasaran RSIA Kendangsari Merr, Yusdyna Kristanti menyatakan, pihaknya mendukung kegiatan tersebut, apalagi dengan melibatkan anak dengan down syndrome untuk bisa melakukan aktivitas yang biasa orang lain jalankan.
"Kami sangat terbuka dengan kegiatan seperti ini. Bukan tidak mungkin nantinya setiap tiga bulan sekali kita rutin lakukan hal positif ini. Mereka bisa menjalankan magang nyaris sempurna. Seperti menerima tamu dengan ramah, bahkan bisa menerima telepon yang masuk ke rumah sakit dan menjawabnya dengan ramah," ujarnya.
Ketua Potads Jawa Timur, Farida Martarina mengatakan kegiatan yang diikuti oleh 10 anak dengan down syndrome diharapkan akan menginspirasi banyak pihak untuk memberi dukungan kepada mereka dan orang tuanya.
"Sebenarnya, yang harus paling siap soal anak down syndrome adalah orang tua. Orang tua mentalnya jangan sampai jatuh ketika mendapat anak yang ada kelainan genetika,” kata Farida.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar