Guinea Khatulistiwa Konfirmasi 13 Kasus Virus Marburg, Ini Pengertian dan Gejalanya
ILUSTRASI. Pejabat kesehatan Guinea Khatulistiwa telah mengkonfirmasi 13 kasus virus Marburg sejak awal epidemi.
KONTAN.CO.ID - JENEWA. Pejabat kesehatan Guinea Khatulistiwa telah mengkonfirmasi 13 kasus virus Marburg sejak awal epidemi. Pernyataan tersebut dirilis setelah pimpinan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak pemerintah negara Afrika Tengah itu untuk melaporkan kasus baru secara resmi.
Mengutip Reuters, menurut kementerian kesehatan Guinea Khatulistiwa di Twitter, sembilan orang telah meninggal, sementara satu pasien telah pulih sejak awal epidemi. Otoritas kesehatan itu juga menambahkan bahwa 825 kontak telah dilacak sejak itu.
Menurut WHO, negara itu mengkonfirmasi wabah penyakitnya yang pertama pada bulan Februari, yang minggu lalu telah melaporkan 9 kasus yang dikonfirmasi laboratorium dan menempatkan jumlah total kematian dan kemungkinan kasus masing-masing 20.
"WHO mengetahui adanya kasus tambahan dan kami telah meminta pemerintah untuk melaporkan kasus ini secara resmi kepada WHO," kata direktur jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Rabu pagi.
Ada juga wabah virus Marburg di Tanzania, di mana delapan kasus termasuk lima kematian telah dilaporkan di wilayah barat laut Kagera, kata WHO.
WHO mengatakan sedang bekerja dengan otoritas lokal dan produsen vaksin untuk melakukan uji coba di negara-negara yang terkena dampak.
Pengertian virus Marburg
Melansir Reuters, penyakit virus Marburg adalah penyakit yang sangat mematikan yang menyebabkan demam berdarah, dengan rasio kematian hingga 88%.
Virus ini berada dalam keluarga yang sama dengan virus yang menyebabkan penyakit virus Ebola.
Bagaimana penyakit Marburg menyebar?
Seperti Ebola, virus Marburg berasal dari kelelawar dan menyebar di antara manusia melalui kontak dekat dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi, atau permukaan, seperti seprai yang terkontaminasi.
Gejala penyakit Marburg
Mengutip AFP, WHO menjelaskan, gejala virus Marburg yang menyakitkan berlangsung cepat, dan pasien biasanya mengalami gejala perdarahan parah dalam tujuh hari.
Setelah berhari-hari terinfeksi, pasien dideskripsikan menunjukkan ciri-ciri seperti "hantu", mata cekung, wajah tanpa ekspresi, dan kelesuan yang ekstrem, kata agensi tersebut.
Kasus fatal biasanya melibatkan darah dalam muntahan dan tinja serta pendarahan dari hidung, gusi dan vagina.
Komentar
Posting Komentar