Investor Indonesia Lebih Percaya Influencer daripada Konsultan dan Media - Beritasatu

 

Investor Indonesia Lebih Percaya Influencer daripada Konsultan dan Media

Sabtu, 4 Maret 2023 | 13:52 WIB
Oleh: Indah Handayani / FMB

ilustrasi
ilustrasi (Foto: AP)

Jakarta, Beritasatu.com - Investor di Indonesia ternyata lebih percaya informasi finansial yang disampaikan oleh influencer daripada konsultan keuangan dan sumber-sumber lainnya seperti media massa, forum diskusi sebelum memutuskan untuk berinvestasi, khususnya di aset kripto.

Advertisement

Hal ini terungkap dari Survei yang dilakukan oleh Center of Economics and Law Studies (CELIOS) kepada 3.530 responden dari berbagai latar belakang. Mayoritas responden berasal dari pulau Jawa dan Bali sebesar 75,6%, disusul oleh Sumatera sebesar 14,7%.

VP Corporate Communication Tokocrypto Rieka Handayani, mengatakan perkembangan ini bak pisau bermata dua. Menurutnya, influencer berpengaruh dalam mendorong animo masyarakat, terutama generasi muda, dalam berinvestasi aset kripto. “Selain berfungsi sebagai sumber informasi dan komunikasi yang menarik, namun juga membawa dampak negatif,” ungkap Rieka, Sabtu (4/3/2023).

Menurutnya, peran influencer dalam keputusan berinvestasi menjadi hal yang baik, bila dibarengi dengan konten yang bermanfaat, tepat, dan tidak berlebihan dalam melakukan promosi suatu produk aset tertentu, sehingga menimbulkan FOMO (Fear of Missing Out) yang dapat merugikan investor maupun calon investor.

Advertisement

“Hal ini menjadi perhatian bersama bagi para pelaku industri dan regulator untuk bersama-sama meningkatkan pengawasan dan menciptakan edukasi yang baik untuk masyarakat," kata Rieka.

Sementara dampak negatifnya adalah isinformasi yang menjadi tantangan industri aset kripto untuk terus tumbuh. Investor diminta untuk tetap melakukan DYOR (Do Your Own Research) atau riset secara mandiri dengan berbagai sumber terpercaya sebelum memutuskan berinvestasi.

"Ada pun tantangan yang harus diperhatikan untuk menjadikan industri kripto ini sehat, yaitu terkait edukasi dan literasi. Saat ini banyak masyarakat belum sepenuhnya memahami investasi aset kripto, seperti cara memulai hingga strategi untuk mendapatkan profit. Di samping itu, sering terjadi penipuan investasi bodong yang berkedok aset kripto, sehingga membuat citra industri ini menjadi negatif," jelas Rieka.

Menurut Rieka, industri aset kripto di Indonesia masih bisa terus tumbuh. Berkaca dari survei CELIOS kembali, investor di Indonesia lebih banyak menempatkan investasinya pada aset kripto dibandingkan emas. Menariknya, aset kripto baru memasuki pasar Indonesia pada tahun 2009, sementara instrumen investasi lainnya seperti emas telah ada sejak lama.

"Adanya kecanggihan teknologi dan keterbukaan informasi, animo masyarakat untuk memilih kripto sebagai salah satu aset atau alternatif atas instrumen investasi konvensional akan semakin tinggi di waktu mendatang," pungkas Rieka.

Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul: Duh, Investor Indonesia Lebih Percaya Influencer

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

TAG: 

Baca Juga

Komentar