Jelang Ramadan, Pemerintah Matangkan Data Penerima Bansos Pangan
Selasa, 7 Maret 2023 | 21:12 WIB
Oleh: Arnoldus Kristianus / FER
Jakarta, Beritasatu.com - Pemerintah akan menggunakan anggaran dari alokasi Bendahara Umum Negara (BUN) untuk pelaksanaan program bantuan sosial (bansos) pangan yang akan dilaksanakan pada bulan Ramadan.
Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Isa Rachmatarwata mengatakan, kementerian dan lembaga (K/L) terkait saat ini masih menggodok data penerima bansos pangan.
"Pelaksanaannya masih kami diskusikan karena kalo dari rapat, keliatannya langsung dari Bulog (Badan Urusan Logistik) langsung didistribusikan, tidak melalui Kemensos (Kementerian Sosial). Namun, daftar penerima yang punya data memang Kemensos. Jadi ini masih kami diskusikan seperti apa,” ucap Isa Rachmatarwata usai mengikuti media briefing di Kantor Kemenkeu, Selasa (7/3/2023).
Pemerintah sudah menargetkan akan melaksanakan penyaluran bansos pangan berupa beras, telur, dan ayam ras pada bulan Maret, April, dan Mei 2023. Upaya penyaluran bantuan sosial di bulan Ramadan dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan inflasi dan menjaga daya beli masyarakat.
Isa mengatakan dalam penyaluran bansos pangan, pihak Bulog akan berperan menyediakan beras. Dari sisi data, basis data penerima ada di Kemensos.
Bila menggunakan data tahun lalu, jumlah penerimanya yaitu sebanyak 20,65 juta. Namun data tersebut sedang diperbarui sehingga Kemenkeu akan memastikan data penerima terlebih dahulu. Kemenkeu juga sedang memastikan besaran harga beras yang menjadi patokan terlebih dahulu.
"Sekarang sudah ada data yang baru dan berbeda dari data lama . Tahun lalu kan basisnya 20,65 juta, tahun ini saya pastikan dulu. Juga berapa harga beras patokan saya pastikan dulu,” kata Isa.
Dia menuturkan penyaluran bansos ini sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo oleh karena itu Kemenkeu bertugas menyiapkan anggaran pelaksanaan. Menurut dia, pemerintah akan mengalokasikan anggaran untuk penyaluran bansos pangan.
"Anggaran biasanya enggak menjadi hambatan karena biasanya Bulog melaksanakan kemudian mengklaim belakangan. Jadi beras sudah ada di Bulog kalau mau salurkan bisa, tinggal mekanisme klaimnya kepada pemerintah. Itu yang idealnya, tetapi kami pastikan dulu baru mereka(Bulog) mengeksekusi,” tutur Isa.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
TAG:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar