Kasus yang Menyeret Ditjen Pajak dan Bea Cukai, Kemenkeu sampai Minta Maaf 3 Kali Dalam Sehari - suara

Kasus yang Menyeret Ditjen Pajak dan Bea Cukai, Kemenkeu sampai Minta Maaf 3 Kali Dalam Sehari

Agatha Vidya Nariswari
Kamis, 23 Maret 2023 | 19:24 WIB
Kasus yang Menyeret Ditjen Pajak dan Bea Cukai, Kemenkeu sampai Minta Maaf 3 Kali Dalam Sehari
Ilustrasi: Kementerian Keuangan. (Setkab.go.id)

Suara.com - Sorotan kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu) semakin tajam pasca masyarakat mempertanyakan sumber kekayaan para pejabatnya. Baru-baru ini, masyarakat banyak yang mengeluhkan pelayanan dari Bea Cukai dan Direktorat Jenderal Pajak.

Yustinus Prastowo selaku staf khusus Kemenkeu memohonkan maaf terkait keluhan masyarakat atas pelayanan Bea Cukai dan Ditjen Pajak. Salah satu keluhan masyarakat yang heboh baru-baru ini, yaitu keluhan seorang WNI yang saat itu memenangkan lomba di Jepang dan dimintai uang pajak besar saat mengirimkan piala ke Indonesia.

Berkenaan dengan hal tersebut, berikut beberapa kasus yang menyeret Bea Cukai dan Ditjen Pajak.

Piala Menang Lomba di Jepang Dipalak Pajak

Fatimah Zahratunnisa menjadi viral di media sosial pasca mengungkapkan pengalamannya terkait pengiriman piala sebagai hadiahnya dalam ajang pencarian bakat berupa lomba menyanyi di Jepang. Saat akan mengirimkan piala ke Indonesia, Fatimah mendapatkan tagihan pajak sebesar Rp4 juta dari Bea Cukai.

"2015 menang acara nyanyi di TV Jepang, pialanya dikirim ke Indo karena gede banget buat dibawa di pesawat. Ditagih pajak 4 juta. Padahal hadiah lombanya gak ada hadiah uang cuma piala itu doang. Menang lomba kok nombok," tulis Fatimah.

Bahkan Fatimah mengaku saat menyerahkan bukti berupa surat pernyataan dari stasiun televisi dan video, ia justru diminta bernyanyi untuk membuktikan kemampuannya. Tak sampai di situ, petugas Bea Cukai bandara saat itu juga bertanya ia memiliki uang berapa untuk membayar pajak.

Sontak hal itu menjadi sorotan masyarakat luas. Staf Khusus Kemenkeu Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo pun meminta maaf atas kejadian tersebut. Pihaknya juga mengakui sikap tersebut merupakan perlakuan yang tidak menyenangkan dan menjanjikan bahwa Bea Cukai akan melakukan perbaikan.

Koper Anak Gus Dur Diacak-acak

Setelah kabar pajak piala sebesar Rp4 juta, ada pula ungkapan dari Alissa Wahid yang merupakan anak Gus Dur melalui media sosial Twitter. Alissa mengungkap perlakuan tidak menyenangkan yang diterimanya dari petugas Bandara Soekarno-Hatta.

Petugas tersebut mengira Alissa Wahid merupakan tenaga kerja wanita yang baru kembali dari Taiwan. Namun dalam unggahannya, Alissa tidak merincikan apakah petugas itu merupakan petugas Bea Cukai atau bukan.

Saat di dalam, petugas mengajukan pertanyaan sudah berapa lama ia bekerja di sana. Petugas tersebut juga meminta Alissa membuka koper dan menunjukkan paspor.

Berkaitan dengan fenomena ini, Yustinus minta maaf dan menegaskan tidak ada standar pemeriksaan yang diberlakukan. Oleh karena itu, diduga kuat itu hanya tindakan oknum.

Namun, petugas memang wajib memastikan apakah ada benda yang mencurigakan dan akhirnya membuka koper Alissa. Meski demikian, pihaknya juga meminta maaf atas perlakuan tersebut.

Denda Pajak Dodit Mulyanto dan Babe Cabita

Dodit Mulyanto dan Babe Cabita mengeluhkan besaran denda sebagai wajib pajak dan mempertanyakan kebijakan bayar pajak di Indonesia. Dalam media sosial Twitter, Babe Cabita mengaku dirinya kurang memahami pajak dan kebingungan sehingga membayar denda dengan nominal Rp70 juta.

Dodit Mulyanto pun membalas unggahan tersebut dengan menyebut akun @DitjenPajakRI dan mengaku dendanya lebih besar dari Babe Cabita yakni Rp80 juta. Padahal keduanya sudah mengajukan permohonan pengurangan atau penghapusan denda tetapi ditolak.

Berkenaan dengan pengalaman dua komika tersebut, Yustinus meminta maaf melalui akun Twitternya dengan membalas unggahan Twitter Dodit Mulyanto. Yustinus menegaskan pihaknya akan melakukan koordinasi agar mengecek permohonan saat itu.

Kontributor : Annisa Fianni Sisma

Baca Juga

Komentar