Kemenhub Proyeksi Mudik Lebaran Naik Capai 123 Juta Orang
Rabu, 8 Maret 2023 | 13:34 WIB
Oleh: Amrozi Amenan / WBP
Jakarta, Beritasatu.com- Survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT), Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan pergerakan masyarakat mencapai 123,8 juta orang pada masa mudik Lebaran 2023. Jumlah ini meningkat 14,2% dibanding pergerakan masyarakat di masa Lebaran 2022 yang mencapai 85,5 juta orang.
"Melihat potensi pergerakan masyarakat yang begitu tinggi pada masa mudik tahun ini, kami bersama pemangku kepentingan terkait akan menyiapkan langkah-langkah antisipasi. Baik berupa penyiapan sarana prasarana transportasi, aspek keselamatan, manajemen rekayasa lalu lintas, dan kebijakan lainnya agar penyelenggaraan mudik tahun ini dapat berjalan dengan selamat, aman, dan terkendali,” kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dikutip Investor Daily di Jakarta, Selasa (7/3/2023).
Menhub menjelaskan beberapa faktor yang menyebabkan tingginya potensi pergerakan masyarakat di masa mudik tahun ini di antaranya tidak adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Faktor lainnya adalah memasuki masa praendemi atau mendekati normal pasca-pandemi Covid-19, perekonomian yang semakin membaik, tidak ada pembatasan atau larangan perjalanan, dan persepsi positif dari masyarakat pada penyelenggaraan Angkutan Lebaran (Angleb) tahun 2022.
“Penanganan arus mudik dan balik pada Lebaran tahun ini sangat menantang. Maka itu kami telah menyiapkan langkah antisipasi sejak awal tahun. Selain itu, evaluasi dari penyelenggaraan mudik serta Natal dan Tahun Baru sebelumnya menjadi bekal penting sebagai pelajaran agar tahun ini bisa lebih baik lagi,” tutur Menhub.
Berdasarkan hasil survei BKT, asal pergerakan masyarakat diprediksi didominasi dari Pulau Jawa, yaitu sebesar 62,5% atau 77,3 juta orang. Adapun lima daerah asal pemudik terbanyak yaitu pertama Jawa Timur 17,1% (21,2 juta orang). Kemudian,
Jawa Tengah 15,1% (18,7 juta orang), Jabodetabek 14,8% (18,3 juta orang), Jawa Barat 12,1% (14,9 juta orang), dan Sumatra Utara 3,6% (4,4 juta orang).
Sementara itu, lima daerah tujuan perjalanan masyarakat tertinggi yaitu, pertama, Jawa Tengah 26,45% (32,75 juta
orang). Kemudian, Jawa Timur 19,87% (24,6 juta orang), Jawa Barat 16,73% (20,72 juta orang), Jabodetabek 6,52% (8,07 juta orang), dan Yogyakarta 4,78% (5,9 juta orang). Sedangkan puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-1 (Jumat 21 April 2023), yakni diprediksi terjadi pergerakan sebesar 14,3% (17,7 juta orang). Pening katan perjalanan pada arus mudik diprediksi mulai meningkat sejak H-3 (Rabu 19 April 2023).
Adapun puncak arus balik, diperkirakan terjadi pada H+2 yakni Selasa 25 April 2023 dan diprediksi pergerakan yang masih cukup tinggi hingga H+3, yakni Rabu 26 April 2023. Selanjutnya, untuk pemilihan moda transportasi didominasi moda darat yaitu mobil pribadi 22,07% (27,32 juta orang), sepeda motor 20,3% (25,13 juta orang), bus 18,39% (22,77 juta orang), kereta api antarkota 11,69% (14,47 juta orang), dan mobil sewa 7,7% (9,53 juta orang).
Survei BKT ini dilakukan secara daring (online), mulai dari perencanaan dan analisis hasil surveinya dilakukan bekerja sama dengan kalangan akademisi dan pakar transportasi. Adapun pelaksanaan survei ini telah memperhatikan berbagai faktor antara lain adalah sosiologis, ekonomi, budaya, dan dinamika yang terjadi di masyarakat, serta perubahan kebijakan dan regulasi terkait dengan penanganan kondisi Covid-19 yang semakin membaik.
“Hasil survei ini menjadi dasar dan masukan penyiapan rencana operasi (renops) penyelenggaraan Angkutan Lebaran tahun 2023 yang dilakukan Kemenhub, ke menterian/lembaga, dan juga pihak terkait lainnya,” tutur Menhub.
Di sisi lain, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Hendro Sugiatno mengatakan, dengan besarnya animo masyarakat untuk mudik karena PPKM sudah ditiadakan, diperlukan sistem manajemen rekayasa lalu lintas yang serius.
Sementara itu, Direktur Operasional PT Jasa Marga (Persero) Fitri Wiyanti memaparkan prediksi volume lalu lintas saat arus mudik melalui empat gerbang tol utama diperkirakan sebesar 2,21 juta kendaraan, naik 2,8% terhadap Lebaran 2022 (2,15 juta) atau naik 8,44% terhadap Lebaran 2019 (2,04 juta). “Sedangkan untuk arus balik, diprediksi H1 sampai dengan H+10 melalui empat gerbang tol utama sebesar 2,32 juta kendaraan, naik 1,4% terhadap Lebaran 2022 (2,29 juta) atau naik 5,4% terhadap Lebaran 2019 (2,19 juta),” papar Fitri.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
TAG:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar