Kondisi Cuaca Jadi Tantangan Ketersediaan Pasokan Pangan By BeritaSatu - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Kondisi Cuaca Jadi Tantangan Ketersediaan Pasokan Pangan By BeritaSatu

Share This

 

Kondisi Cuaca Jadi Tantangan Ketersediaan Pasokan Pangan

By BeritaSatu.com
beritasatu.com
Pelaksana Tugas
Pelaksana Tugas

Jakarta, Beritasatu.com - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) menilai kondisi cuaca masih menjadi kendala utama dalam ketersediaan pasokan komoditas pangan. Padahal komoditas pangan menjadi salah satu komponen vital yang memengaruhi stabilitas inflasi.

Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian, Ferry Irawan mengatakan pada bulan Maret hingga Mei 2023, wilayah Indonesia pada umumnya diperkirakan mengalami curah hujan kategori menengah hingga tinggi yang menimbulkan potensi banjir.

"Kondisi tersebut dapat mengganggu panen dan memengaruhi panen raya yang harusnya dimulai dari bulan Februari 2023. Selain itu curah hujan yang masih tinggi juga dapat berpengaruh pada proses produksi hortikultura," ucap Ferry dalam Kick Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) 2023 pada Minggu (5/3/2023).

Menurut Ferry, biasanya secara siklus pada Februari, Maret, April merupakan waktu panen beras, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada deflasi.

Kondisi cuaca ini, lanjut dia, harus benar-benar dimitigasi agar dapat inflasi bisa terjaga. Pemerintah juga memperhatikan faktor distribusi sebab hal ini turut mempengaruhi ketersediaan barang di pasar.

"Pemerintah memastikan distribusi pasokan beras karena cuaca yang cenderung basah ini berpotensi menggangu panen,” tutur Ferry.

Kemenko Perekonomian juga sudah melakukan koordinasi dengan Kementerian/Lembaga terkait untuk mempersiapkan alat pengering. Sebab dengan kondisi musim hujan yang masih terjadi sampai Mei dikhawatirkan akan mempengaruhi kualitas hasil pertanian.

"Kami reminder terhadap teman-teman K/L lain saat panen sudah ada pastikan alat pengering jadi penting. Kalau ada hasil panen ada tetapi tidak disertai alat pengering yang cukup maka jadi satu risiko yang perlu dicermati,” kata Fery.

Pemerintah dan Bank Indonesia melalui Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) dan TPID juga akan terus mendorong sinergi dan kerja sama agar inflasi tetap dalam sasaran dan merupakan momentum untuk pemulihan ekonomi nasional.

"Inflasi yang terjaga diharapkan menjadi fondasi yang kuat untuk perekonomian di tahun 2023 dan 2024," pungkasnya.

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages