Pilihan

LPSK Tolak Beri Perlindungan ke AG di Kasus Penganiayaan David - CNN Indonesia

 

LPSK Tolak Beri Perlindungan ke AG di Kasus Penganiayaan David

CNN Indonesia
3-4 minutesSelasa, 14 Mar 2023 10:51 WIB

LPSK memutuskan menolak pengajuan perlindungan dari perempuan berinisial AG (15) dalam kasus penganiayaan terhadap Cristalino David Ozora.

LPSK memutuskan menolak pengajuan perlindungan dari perempuan berinisial AG (15) dalam kasus penganiayaan terhadap Cristalino David Ozora. (Detikcom/Andika Prasetia)

Yuk, daftarkan email jika ingin menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Jakarta, CNN Indonesia --

Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) memutuskan menolak pengajuan perlindungan dari perempuan berinisial AG (15) dalam kasus penganiayaan terhadap Cristalino David Ozora.

"Kami sudah putuskan menolak," kata Wakil Ketua LPSK Susilaningtias saat dihubungi, Selasa (14/3).

Kendati demikian, Susi belum menjelaskan lebih lanjut soal alasan LPSK menolak perlindungan yang diajukan oleh pihak AG.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menolak dan memberikan rekomendasi," ucap dia.

Di sisi lain, LPSK diketahui telah menerima permohonan perlindungan yang diajukan oleh saksi N dan R dalam kasus ini. Keduanya merupakan orang tua dari teman David yang mengetahui soal peristiwa penganiayaan tersebut.

Susi menyampaikan permohonan perlindungan yang diajukan oleh saksi N dan R itu diterima lantaran keduanya merupakan saksi kunci.

LPSK diketahui juga terlihat memberikan pendampingan terhadap keduanya saat proses rekonstruksi pada Jumat (10/3) lalu.

"(Saksi kunci) diterima dan diberikan perlindungan," ujarnya.

David yang merupakan anak pengurus GP Ansor Jonathan Latumahina mengalami penganiayaan pada akhir Februari lalu.

Polisi telah menetapkan Mario Dandy dan Shane Lukas sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan ini. Keduanya telah ditahan di Rutan Polda Metro Jaya.

Mario dijerat dengan pasal 355 KUHP ayat 1, subsider pasal 354 ayat 1 KUHP, subsider 535 ayat 2 KUHP, subsider 351 ayat 2 KUHP. Penyidik juga mengenakan Mario pasal 76c Jo 80 Undang-Undang Perlindungan Anak.

Sedangkan Shane dijerat pasal 355 ayat 1 Jo pasal 56 KUHP, subsider 354 ayat 1 Jo 56 KUHP, subsider 353 ayat 2 Jo 56 KUHP, subsider 351 ayat 2 Jo 76c Undang-Undang Perlindungan Anak.

Selain itu, polisi juga telah meningkatkan status perempuan berinisial AG dalam kasus ini sebagai anak yang berkonflik dengan hukum. Kini, AG pun telah ditahan selama tujuh hari sejak Rabu (8/3).

Atas perbuatannya, AG dikenakan Pasal 76c Jo Pasal 80 UU PPA dan atau Pasal 355 ayat 1 Jo Pasal 56 KUHP Subsider Pasal 354 ayat 1 Jo 56 KUHP Subsider 353 ayat 2 Jo Pasal 56 KUHP.

Teranyar, polisi juga telah melakukan rekonstruksi di Perumahan Green Permata yang menjadi TKP penganiayaan pada Jumat (10/3) lalu. Total ada 40 adegan yang diperagakan dalam rekonstruksi tersebut.

(dis/isn)

Saksikan Video di Bawah Ini:

VIDEO: Pengacara Pastikan Mario dan Shane Hadiri Rekonstruksi

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek