Mengenal Batang Garing yang Jadi Lambang Abadi Suku Dayak di Kalimantan Tengah
JAKARTA, iNews.id - Bagi masyarakat di Kalimantan Tengah (Kalteng), pasti sudah tahu dengan Batang Garing atau Batang Haring. Ya Batang Garing berarti pohon kehidupan dalam bahasa Sangiang.
Batang Garing menjadi lambang abadi suku Dayak di Kalteng. Batang ini berbentuk seperti mata tombak yang mengarah ke atas atau langit.
Dikutip dari Kalteng.go.id, pohon batang garing adalah pohon simbolis yang diciptakan bersamaan dengan diciptakannya leluhur Dayak Ngaju.
Pohon ini dianggap menjadi pohon petunjuk untuk mengatur kehidupan yang harus diajarkan pada orang Dayak Ngaju.
Batang Haring berbentuk seperti mata tombak yang mengarah ke atas atau langit yang dipercaya melambangkan kepercayaan agama Kaharingan (kepercayaan suku Dayak) Ranying Hatala Langit, sumber segala kehidupan.
Kaharingan adalah agama asli suku Dayak di Pulau Kalimantan. Agama Kaharingan sudah ada sejak lama di Kalimantan bahkan sebelum agama-agama lainnya memasuki Kalimantan.
Saat ini, Kaharingan menjadi salah satu agama leluhur di Indonesia yang masih bertahan dan masih dianut oleh sebagian suku Dayak, khususnya di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Kaharingan artinya tumbuh atau hidup, seperti dalam istilah danum kaharingan (air kehidupan).
Pada Batang Garing setiap dahan memiliki tiga buah yang menghadap ke atas dan ke bawah. Dahan sendiri melambangkan tiga kelompok besar manusia sebagai keturunan Maharaja Sangiang, Maharaja Sangen, dan Maharaja Bunu.
Sementara daunnya melambangkan ekor dari salah satu burung yang menjadi identitas suku Dayak yaitu burung Enggang (burung Tingang). Burung ini memberi simbol bahwa asal-usul kehidupan ini adalah berasal dari atas.
Lalu pada bagian bawah Batang Haring mempunyai guci (katalatah) berisi air suci serta dahan berlekuk yang juga melambangkan Jatha atau dunia bawah atau sering disebut dengan Pulau Batu Nindan Tarung. Pulau yang menjadi tempat manusia pertama kali sebelum diturunkan ke bumi.
Batang Haring atau Pohon Kehidupan juga melambangkan keseimbangan atau keharmonisan hubungan antara sesama manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan Tuhan.
Editor : Candra Setia Budi
Follow Berita iNewsKalteng di Google News
Komentar
Posting Komentar