Keindahan Sungai Merah di Kalimantan, Bikin Kulit Putih dan Disakralkan Suku Dayak - inews

 

Keindahan Sungai Merah di Kalimantan, Bikin Kulit Putih dan Disakralkan Suku Dayak

Keindahan Sungai Merah di Kalimantan, Bikin Kulit Putih dan Disakralkan Suku Dayak
Mengintip keindahan Sungai Merah Kalimantan (Foto: Instagram)

JAKARTA, iNews.id - Kalimantan Tengah merupakan, pulau dengan wisata alam yang masih terjaga keasliannya. Di sini, ada salah satu wisata yang cukup unik, yaitu sungai, dan cukup menyita perhatian pengunjung.

Sungai ini berbeda dengan sungai-sungai pada umumnya, lantaran warnanya yang berwarna merah. Tak heran, jika warga sekitar juga menyebutnya dengan Sungai Merah, tepatnya di Kabupaten Barito Selatan.

Baca Juga

Penasaran ingin tahu seperti apa keindahan Sungai Merah ini? Berikut ulasan dirangkum pada Sabtu (21/1/2023).

Sungai Merah miliki warna alami

Sesuai dengan namanya, sungai ini memiliki warna kemerahan. Warna merah yang mengalir di sungai tersebut berasal dari kontaminasi akar-akar pepohonan di hutan Gunung Beriun. Hutan ini menjadi hulu sungai dan sangat lebat, sesuai dengan ciri khas hujan tropis di Kalimantan. Diketahui, warna merah pada sungai, sudah ada sejak dulu. Dalam bahasa dayak, sungai ini dinamakan dengan nama Sungai Marak. Kawasan Sungai Merah masih sangat asri, dikelilingi dengan berbagai vegetasi hijau yang tumbuh subur di hutan Kalimantan.

Baca Juga

Aman dikonsumsi langsung

Sungai Merah yang terletak di sepanjang jalur pendakian di Gunung Beriun ini, airnya memiliki rasa tawar dan bisa dikonsumsi secara langsung.

Baca Juga

Air sungai dipercaya dapat memutihkan kulit

Baca Juga

Daya tarik lainnya adalah, konon siapa saja yang mandi di sungai ini, kulitnya akan menjadi putih bersih. Mitos lainnya yang berkembang, siapapun yang mandi di sungai ini, semua rasa lelah akan hilang dikarenakan airnya yang dingin dan sejuk. Sebagai sungai yang masih disakralkan oleh suku Dayak, ada beberapa pantangan yang harus dihindari oleh para pengunjung yang mandi di sini. salah satunya adalah tidak menanggalkan pakaian ketika sedang menceburkan diri di sungai ini. Namun, seiring berjalannya waktu, sungai Marak atau sungai Merah ini, mulai terancam kelestariannya. Hal tersebut diakibatkan karena aktivitas dari penebangan pohon di hutan sekitar.

Editor : Vien Dimyati

Follow Berita iNews di Google News

Baca Juga

Komentar