Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Amerika Serikat Berita Dunia Internasional Featured Iran Uranium

    Iran akan Kembali Bernegosiasi asal AS Tak Lagi Menyerang, Bersikeras Tetap Memperkaya Uranium

    4 min read

     Dunia Internasional,

    Iran akan Kembali Bernegosiasi asal AS Tak Lagi Menyerang, Bersikeras Tetap Memperkaya Uranium

    Kompas.tv - 30 Juni 2025, 18:00 WIB

    iran-akan-kembali-bernegosiasi-asal-as-tak-lagi-menyerang-bersikeras-tetap-memperkaya-uranium

    TEHERAN, KOMPAS.TV - Iran menegaskan akan kembali bernegosiasi dengan Amerika Serikat (AS) terkait program nuklirnya.

    Namun, itu hanya akan terjadi jika AS tak lagi menyerang lebih jauh ke Iran.

    Hal itu diungkapkan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Majid Takht-Ravanchi.

    Baca Juga: Militer Israel Beber Ilustrasi Fasilitas Nuklir Iran yang Dibom AS

    Takht-Ravanchi mengungkapkan kepada BBC, Minggu (29/6/2025), Pemerintahan AS mengatakan kepada Iran melalui mediator, mereka ingin kembali bernegosiasi pekan ini.

    Namun, menurutnya, AS tak membuat posisinya jelas terkait pertanyaan penting mengenai serangan lebih jauh saat pembicaraan dilakukan.

    AS dan Iran terlibat dalam pembicaraan mengenai program nuklir Iran ketika Israel menyerang fasilitas nuklir dan militer negara itu Jumat (13/6/2025).

    Iran kemudian merespons serangan Israel dengan menembakkan rudal yang membuat kerusakan di Tel Aviv dan Haifa.

    AS kemudian terlibat dalam perang Israel-Iran dengan membombardir fasilitas nuklir Iran.

    Pada kesempatan itu, Takht-Ravanchi mengatakan, Iran bersikeras untuk bisa memperkaya uraniumnya yang mereka sebut untuk tujuan damai.

    Sekaligus, membantah Iran telah memindahkannya untuk membangun bom nuklir.

    Ia menegaskan, Iran telah ditolak aksesnya ke bahan nuklir untuk program penelitiannya, sehingga mereka perlu bergantung pada diri sendiri.

    “Tingkatnya dapat didiskusikan, kapasitasnya dapat didiskusikan, tetapi untuk mengatakan Anda tak boleh melakukan pengayaan, pengayaan Anda harus nol, dan jika Anda tak setuju, kami akan mengebom Anda, itu adalah sebuah hukum rimba,” ujar wakil Menlu Iran itu.

    Perang Israel-Iran selama 12 hari, membuat AS terlibat dan membombardir tiga fasilitas nuklir Iran di Fordow, Isfahan, dan Natanz.

    Sejauh mana tingkat kerusakan program nuklir Iran karena serangan AS tidaklah jelas.

    Takht-Ravanchi juga mengatakan, ia tak bisa memberikan penilaian atas kondisi fasilitas nuklir Iran.

    Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi mengatakan, serangan itu cukup parah tapi tak merusak sepenuhnya.

    Sedangkan Presiden AS Donald Trump menegaskan, fasilitas nuklir Iran telah dihancurkan sepenuhnya.

    Grossi mengatakan, Iran memiliki kemampuan untuk mulai melakukan pengayaan uranium lagi dalam hitungan bulan.

    Baca Juga: Trump Desak Hentikan Sidang Kasus Korupsi PM Israel Netanyahu: Ganggu Negosiasi Iran-Hamas!

    Sebagai respons, Takht-Ravanchi mengatakan, ia tak tahu apakah hal itu akan terjadi. Hubungan Iran dengan IAEA saat ini semakin memburuk.

    Pada Rabu (25/6/2025), Parlemen Iran menyetujui penangguhan kerja sama dengan IAEA karena menilai badan pengawasan itu memihak kepada AS dan Israel.

    Kami memberikan ruang untuk
    Anda menulis

    Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

    Daftar di sini

    Sumber : BBC


    Komentar
    Additional JS