Pilihan

Banyak Sekolah Swasta di Surabaya Kekurangan Murid, Ini Penyebabnya By BeritaSatu

 

Banyak Sekolah Swasta di Surabaya Kekurangan Murid, Ini Penyebabnya

By BeritaSatu.com
beritasatu.com
July 10, 2023
Sekolah Menengah Pertama
Sekolah Menengah Pertama

Surabaya, Beritasatu.com – Salah satu penyebab banyaknya sekolah swasta di Kota Surabaya mengalami penurunan jumlah murid, disinyalir akibat banyaknya orang tua yang lebih memilih memasukkan anak–anaknya ke pondok pesantren (ponpes). Hal tersebut diungkapkan oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Dari hasil pantauannya di sekolah negeri dan swasta di Surabaya terkait jumlah peserta didik yang mendaftar, ia mengaku jika jumlah pendaftar tidak sama dengan lulusan yang ada.

"Kita kemarin lakukan cek ke sekolah-sekolah negeri dan swasta, jumlah lulusannya sekian yang daftar sekian. Jadi ada yang ke mana, kita lagi mendata. Ada yang di pondok, ada yang di mana," ungkap Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Rabu (19/7/2023).

Ia juga menyebutkan, bahwa pada tahun ajaran baru 2023/2024 ini, banyak sekolah swasta yang jumlah siswanya menurun. Jika pada tahun ajaran sebelumnya jumlah peserta didik mencapai tiga kelas, kini hanya dua setengah kelas.

"Misalnya yang awalnya tiga kelas, menjadi dua setengah kelas lebih, tidak sampai tiga. Tapi saya juga sampaikan bahwa kualitas-kualitas sekolah harus ditingkatkan. Jadi sekarang itu identik banyak ke pondok-pondok modern, banyak yang ke sana," katanya.

Karenanya, Wali Kota Eri berharap, lembaga pendidikan SD-SMP swasta di Surabaya dapat lebih meningkatkan kualitas sekolahnya. Baik itu peningkatan dari segi infrastruktur sekolah maupun tenaga pendidik.

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

"Saya berharap dengan kualitas yang baik, baik dari segi infrastruktur maupun guru, maka itu bisa membuka peluang agar murid masuk ke sekolah itu. Tapi sekarang trendnya berbeda, lebih banyak yang sekolah ke pondok. Jadi anaknya langsung tinggal di sana," paparnya.

Eri menilai bahwa banyak orang tua yang menitipkan anaknya ke pondok pesantren karena ingin membentuk karakter sang anak. Menurutnya, hal itu dilakukan karena para orang tua lebih yakin dengan sistem yang ada pendidikan agamanya dan kebangsaan.

"Mungkin kita juga akan ubah nanti sistem sekolah sambil melihat, karena kok (banyak siswa) larinya ke sana (pondok modern)," pungkasnya.

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

Komentar

Posting Komentar

Baca Juga

Opsi Media Informasi Group

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek