Misteri Alur Kepemilikan Rubicon Rafael Alun Trisambodo
Alur kepemilikan mobil Jeep Rubicon pejabat eselon III Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan Rafael Alun Trisambodo masih menjadi misteri.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menelusuri kepemilikan mobil mewah yang tak pernah dilaporkan ke Laporan Harta dan Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) itu.
Berdasarkan pengakuan Rafael, mobil tersebut dibeli dari seseorang yang sempat tinggal di sebuah gang di daerah Mampang Prapatan, Jakarta Selatan bernama Ahmad Saefudin.
Nama Saefudin pun masih tercantum dalam Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) Rubicon yang disebut sudah beralih tangan ke Rafael. Setelah itu, Rafael menjual Jeep Rubicon tersebut kepada kakaknya.
Rubicon itu kemudian dikendarai oleh putranya, Mario Dandy Satriyo, saat mendatangi tempat penganiayaan anak pengurus GP Ansor David Ozora.
"Menurut beliau [Rafael] itu sudah dibeli dan dijual kembali ke kakaknya. Lalu oleh kakaknya dibolehkan dipakai Mario. Sementara surat bukti kepemilikan masih atas nama Ahmad ini," kata Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan kepada Wartawan, Jumat (3/3).
Pahala mengatakan KPK telah menyambangi bekas kediaman Saefudin yang beralamat di Gang Jati RT 1 RW 1 Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. KPK pun telah mengantongi latar belakang Saefudin yang merupakan seorang office boy.
Oleh karena itu, KPK kemudian menelusuri transaksi keuangan pembelian Rubicon tersebut.
"Kami sedang lihat transaksi keuangan pada saat beli/jualnya," ujar Pahala.
FOTO: Aksi Koin untuk Dirjen Pajak
Ketua RT 1 RW 1 Gang Jati, Mampang Prapatan, Kamso Badrudin pun sangsi bila Saefudin disebut memiliki mobil Rubicon dengan nilai miliaran rupiah. Sebab, pria kelahiran 1985 itu hanya bekerja sebagai office boy sembari berdagang kopi.
Selain itu, Saefudin juga bermukim di kontrakan yang terletak di gang yang begitu sempit, tak memungkinkan satu unit mobil melintas di gang tersebut.
"Kontrakannya di belakang rumah saya, memang gangnya sangat sempit sekali makanya non sense sekali untuk memiliki satu unit Rubicon yang harganya miliaran, sedangkan dia sendiri hanya punya sepeda motor, itu aja sepeda motor yang lama bukan yang baru," ucap Kamso.
"Enggak pernah lihat Rubicon, enggak pernah. Enggak mungkin, gang lebarnya cuma dua meter itu aja kanan kiri udah saluran air," imbuhnya.
Hal yang sama diungkapkan oleh tetangga Saefudin di Gang Jati RT 1 RW 1 Mampang Prapatan, Ani. Menurut Ani, Saefudin hanya memiliki satu unit sepeda motor hasil kredit dari keponakannya.
Ani mengatakan kala itu keponakannya menang undian dan mendapat hadiah satu unit sepeda motor. Saefudin lantas membeli sepeda motor tersebut secara kredit lantaran sepeda motor miliknya sudah butut.
Bahkan, kata Ani, untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari Saefudin yang merupakan seorang office boy, berjualan mie instan di tempat kerjanya.
"Kalau di tempat kerja saya jual Indomie. Saya kerja mah enggak cukup gajinya kecil," kata Ani menirukan suara Saefudin.
Komentar
Posting Komentar