Pilihan

#NewsFlash: Prediksi Euro: Spanyol vs Jerman 5 Juli 2024 - Bola.net - Google Berita

Produksi Padi Indramayu 1,8 Juta Ton per Musim, Bulog hanya Mampu Serap 50.000 - inews

 

Produksi Padi Indramayu 1,8 Juta Ton per Musim, Bulog hanya Mampu Serap 50.000

Produksi Padi Indramayu 1,8 Juta Ton per Musim, Bulog hanya Mampu Serap 50.000
Petani menjemur padi yang baru dipanen. (Foto/Istimewa)

INDRAMAYU, iNews.id - Produksi padi petani di Kabupaten Indramayu sebesar 1,8 juta ton per musim. Namun, belum bisa terserap maksimal oleh Badan Urusan Logistik (Bulog).

Anggota Komisi IV DPR Ono Surono mengatakan, setiap musim panen padi di Indramayu, Bulog hanya mampu menyerap 50.000 ton per musim.

Baca Juga

"Jadi dalam satu tahun, berarti ada surplus lebih dari 1,7 juta ton yang harus didistribusikan para petani dan para pedagang beras di Kabupaten Indramayu," kata Ono Surono seusai diskusi pangan di Aula Sekar Wangi, Kecamatan Widasari, Indramayu, Kamis (16/3/2023).

Selain penyerapan hasil produksi padi yang kurang maksimal, ujar Ono Surono, saat ini juga sedang terjadi Inflasi akibat perang Ukraina-Rusia dan kasus Covid-19 yang mengakibatkan harga beras kualitas medium terus naik mencapai Rp13.000 per kilogram (kg).

Baca Juga

"Jadi krisis pangan ini sudah secara global yang sudah berimbas di Indonesia," ujar Ono Surono yang juga menjabat Ketua DPD PDIP Jabar ini.

Baca Juga

Ono Surono menuturkan, dengan potensi hasil pertanian Indramayu yang sangat besar, seyogyanya pemerintah menyelesaikan permasalahan bidang pertanian di daerah berjuluk Kota Mangga itu dari mulai hulu hingga hilir.

"Terkait permasalah hulu bagi petani, harus ditindaklanjuti oleh pemerintah soal produksi padi, baik dari ketersediaan air, bibit, pupuk, maupun obat-obatan (pemberantas hama padi). Sedangkan permasalahan hilir agar para petani juga dipermudah saat menjual hasil panen," tutur dia.

Baca Juga

Terkait masalah bibit padi, kata Ono Surono, ternyata petani Indramayu telah mempunyai jenis padi sendiri bernama Kebo Ciherang (Borang). 

Padi jenis ini dianggap tahan terhadap penyakit, banjir, dan produksinya baik. Tanaman padi varietas Borang ini banyak ditanam oleh 70 hingga 80 persen petani di Indramayu, khususnya pada saat musim rendeng atau hujan. 

Baca Juga

Padi jenis ini dinilai cocok dan sesuai kondisi musim. Namun di sisi lain, padi jenis Borang ini belum memiliki sertifikasi atau belum dilepas oleh pemerintah.

Hal ini berkaitan dengan regulasi bahwa produk yang diperjualbelikan di masyarakat harus sudah mempunyai sertifikat.

"Karena tidak ada penemunya atau dari perusahaan yang konon lahir dari rakyat. Hari ini kita berkumpul bersama, karena ada keresahan dari petani dan pedagang beras yang menyerap hasil panen padi jenis Borang itu," ucap Ono Surono.

Sementara itu, Kepala Divisi Regional (Divre) Perum Bulog Jabar Faisal mengatakan, Bulog siap menyerap hasil panen petani kabupaten Indramayu. 

Bulog di Jawa Barat termasuk yang tertinggi untuk menyerap produksi padi petani mencapai sekitar 140.000 ton.

"Bulog juga mendapat tugas khusus dari pemerintah untuk meningkatkan serapan padi, dan kapasitas gudang Bulog Jabar bisa menampung sekitar 400.000 ton," kata Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Bulog Jabar.

Faisal menyatakan, dengan kapasitas gudang yang besar, berapapun produksi beras dari para petani di Indramayu Bulog akan diserap. 

Kalaupun gudang itu penuh, bisa terserap juga dengan melalui gudang-gudang filial, asalkan semua ketentuan terpenuhi.

"Ketentuannya yaitu ada kadar air, broken, dan menir. Ketika ketentuan itu terpenuhi, walaupun target misalkan 200.000 ton, maka penyerapan akan bisa lebih dari itu," ujar dia.

Editor : Agus Warsudi

Follow Berita iNewsJabar di Google News

Bagikan Artikel:
line sharing button

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek