Soal Sepatu Bermerek Mario Dandy saat Rekonstruksi, Polisi: Itu Pinjaman
Minggu, 12 Maret 2023 | 16:08 WIB
Oleh: Stefani Wijaya / WIR

Jakarta, Beritasatu.com - Polisi menjelaskan alasan tersangka Mario Dandy Satriyo terlihat mengenakan sepatu bermerek saat melakukan rekonstruksi kasus penganiayaan David Ozora di Perumahan Green Permata, Jakarta Selatan pada Jumat (10/3/2023).
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan bahwa sepatu yang digunakan Mario merupakan milik penyidik dan sengaja dipinjamkan untuk menyesuaikan situasi yang sebenarnya.
"Banyak yang bertanya terkait saat rekonstruksi, mengapa MDS menggunkanan sepatu sementara Shane menggunkan sandal. Begini penjelasannya, bahwa sepatu tersebut di gunakan MDS beberapa saat sebelum di mulainya rekonstruksi. Sepatu itu milik penyidik, di pinjamkan kepada Mario untuk menyesuaikan situasi yang sebenarnya," kata Hengki dalam keterangannya, Minggu (12/3/2023).
Dikatakan Hengki, pada saat kejadian Mario menggunakan sepatu saat melakukan penganiayaan dalam bentuk injakan ataupun tendangan ke arah yang vital yaitu kepala dan kepala belakang (tengkuk).
Maka dari situlah, penyidik bisa menganalisis apakah sepatu tersebut merupakan alat kejahatan atau bukan.
"Penyidik bisa menganalisis apakaah sepatu tersebut merupakan instrumental delik (alat kejahatan) yang bisa berpengaruh terhadap fatalitas luka terhadap korban," ucapnya.
Lebih lanjut Hengki pun mengimbau untuk tidak ada persepsi lain terkait perbedaan tersangka Shane yang menggunakan sandal sementara Mario menggunakan sepatu bermerek.
"Jadi jangan ada persepsi lain, itu sepatu penyidik atas nama Bripka Hary," imbuhnya.
Diketahui, tersangka Mario Dandy Satriyo, Shane Lukas serta pemeran pengganti AG menjalani rekonstruksi penganiayaan David Ozora di Perumahan Green Permata, Jakarta, Jumat (10/3/2023). Dalam rekonstruksi tersebut, sebanyak 40 adegan diperagakan para saksi dan tersangka.
Adapun digelarnya rekonstruksi ini untuk mencocokkan alat bukti yang dikantongi penyidik dengan keterangan saksi hingga tersangka.
Berdasarkan pantauan tim B-Universe, adegan diawali ketika Mario Dandy menjemput AGH di sekolahnya menggunakan mobil Rubicon dengan nomor plat B 120 DEN. Kemudian adegan berlanjut dengan bertemu tersangka lainnya, Shane Lukas (SL) untuk menuju TKP.
Saat berjumpa dengan SL, Mario meminta bantuan untuk merekam aksi yang akan dilakukannya kepada korban David, "woi ikutin gua, gua mau mukulin orang. Lu videoin aja ya," ucap Mario kepada Shane kala itu.
Selanjutnya, adegan dilanjutkan saat mendatangi rumah saksi (rekan David berinisial R) di mana di dalamnya ada korban David Ozora.
Saat tiba di TKP, MDS, SL, dan AG menemui David dan membawa ke arah belakang mobil. Sebelum melakukan penganiayaan, Mario sempat meminta David untuk pushup sebanyak 50x, posisi tobat, hingga posisi plank.
Dalam rekonstruksi disebutkan, satpam kompleks dua kali menghampiri para tersangka. Namun, mereka berhasil dilepaskan karena berdalih ingin bertamu ke rumah teman. "Lagi pada ngapain Dek," tanya satpam tersebut kepada Mario.
Mario pun mengaku hanya bertamu ke rumah teman, sehingga membuat satpam itu pergi meninggalkan lokasi. "Mau bertamu ke rumah teman saya, yang mobil warna merah," ujar Mario dalam reka adegannya.
Dalam reka adegan tersebut, ditampilkan Shane yang memantau situasi sembali melihat cctv kompleks sebelum Mario mengeksekusi David dengan tendangan dan pukulan hebat. Adegan itu dilakukan di belakang mobil Rubicon milik Mario. Adapun adegan terakhir ditutup dengan evakuasi yang dilakukan oleh saksi-saksi terhadap korban menuju rumah sakit.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
TAG:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar