7 Tradisi Lebaran Khas Indonesia, Ada Grebeg Syawal dan Tumbilotohe By BeritaSatu - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

7 Tradisi Lebaran Khas Indonesia, Ada Grebeg Syawal dan Tumbilotohe By BeritaSatu

Share This
Responsive Ads Here

 

7 Tradisi Lebaran Khas Indonesia, Ada Grebeg Syawal dan Tumbilotohe

By BeritaSatu.com
beritasatu.com
April 21, 2023
Sejumlah warga berebut gunungan saat prosesi Grebeg Syawal di Halaman Masjid Gede, Kauman, Yogyakarta, 7 Juli 2016.

Jakarta, Beritasatu.com - Dengan banyaknya daerah di Indonesia, sudah pasti ada tradisi lebaran khas yang dimiliki setiap daerah. Yuk intip tradisi lebaran khas Indonesia di bawah ini!

Indonesia sebagai negara yang mayoritas beragama Islam pasti punya suatu tradisi yang dilakukan setiap tahunnya untuk menyambut Hari Raya Idulfitri. Banyak orang pasti tahunya sekadar mudik, ziarah makam, dan menyajikan makanan khas lebaran seperti ketupat atau opor ayam.

Padahal ada lagi tradisi lebaran yang khas di berbagai daerah. Berikut tujuh tradisi lebaran khas Indonesia untuk menyambut Hari Raya Idulfitri.

1. Grebeg Syawal (Yogyakarta)
Tradisi Grebeg Syawal dilakukan untuk merayakan lebaran sebagai bentuk ucapan syukur atas selesainya masa berpuasa selama satu bulan penuh. Tradisi ini dilakukan dengan arak-arakan gunungan lanang oleh prajurit dari Keraton Yogyakarta ke Masjid Gede Keraton. Dalam gunungan itu berisi hasil bumi yang akan diperebutkan oleh masyarakat nantinya sebagai tanda ketenteraman dan keberkahan.

2. Tumbilotohe (Gorontalo)
Tradisi ini sudah dilakukan sejak abad ke-15, di mana masyarakat Gorontalo menghiasi rumah mereka dengan lampu minyak sesuai dengan jumlah anggota keluarga yang tinggal. Lampu minyak ini dipasang sejak tiga hari sebelum Hari Raya Idulfitri.

3. Nyembah Belari (Bintan)
Tradisi dari Provinsi Kepulauan Riau, Bintan, ini umumnya dilakukan oleh anak-anak sekolah dasar dengan bersilaturahmi atau berkunjung ke rumah tetangga pada hari pertama lebaran. Nantinya anak-anak tersebut akan mendapatkan hadiah dari pemilik rumah.

4. Perang Topat (Lombok)
Di Lombok juga ada tradisi lebaran khas yaitu Perang Topat, atau yang disebut juga Perang Ketupat. Tradisi ini dilakukan oleh laki-laki dari suku Sasak pada hari keenam lebaran di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Tradisi ini dilakukan agar semakin rukun dan baik dalam hubungan antarumat beragama.

5. Baraan (Riau)
Tradisi baraan dari Provinsi Kepulauan Riau ini dilakukan oleh masyarakat suku Bengkalis dengan beramai-ramai mengunjungi jiran atau tetangga secara bergantian. Kemudian pemilik rumah akan memberikan hidangan seperti ketupat, opor ayam, hingga kue kepada tamu yang datang sekaligus berdoa bersama.

6. Tari Topeng Muaro (Jambi)
Tradisi lebaran khas di Indonesia juga datang dari wilayah Jambi. Di Jambi ada tradisi Tari Topeng Muaro yang sudah dilakukan selama ratusan tahun. Dinamakan demikian karena tradisi tari topeng ini digelar di Desa Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Tari topeng ini dilakukan oleh pemuda Desa Muaro dengan memakai topeng yang terbuat dari labu tua yang dicat berbagai warna dan diberi ijuk pada atas topeng menyerupai rambut. Nantinya para pemuda desa ini akan mengelilingi sembilan RT.

7. Makan Nasi Jaha (Sulawesi Utara)
Tradisi lebaran khas Indonesia yang terakhir datang dari Sulawesi Utara. Di wilayah itu ada tradisi yang dinamakan Makan Nasi Jaha atau Binarundak, yang dilakukan oleh masyarakat Motoboi Besar. Nasi jaha terbuat dari beras ketan, jahe, dan santan, yang kemudian dimasukkan ke dalam bambu yang sudah dilapisi daun pisang. Baru setelah itu dibakar dengan serabut kelapa sampai matang.

Demikian tujuh tradisi lebaran khas Indonesia untuk menyambut Hari Raya Idulfitri. Semoga bermanfaat!

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

URL berhasil di salin.
Highlight-light.1df972d1
Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages