Ankara Tuduh AS Berusaha Ciptakan Negara Teroris dekat Turki

ANKARA, iNews.id – Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu pada Sabtu (22/4/2023) menuduh Amerika Serikat (AS) berusaha menciptakan “negara teroris” di dekat Turki. Dia mengatakan, Ankara bakal mengambil tindakan tertentu untuk mencegah hal itu terjadi.
“Setelah peristiwa di Gezi (protes di Istanbul pada 2013 yang berubah menjadi bentrokan kekerasan dengan polisi), Turki menghadapi sejumlah perkembangan yang menyebabkan pengurangan investasi,” kata Soylu kepada lembaga penyiaran CNN Turk.

“Pandemi (Covid-19) menambah itu. Kami menghadapi gelombang migran terbesar dan mungkin memiliki biaya yang berbeda. AS ingin menciptakan negara teroris di dekat kami. Kami mengambil tindakan pencegahan,” ujarnya.
Soylu menuturkan, Turki telah berperang melawan ancaman teroris selama lebih dari 40 tahun. Akan tetapi, risiko pembentukan negara teroris masih ada selama AS terlibat aktif di wilayah tersebut.

Tahun lalu, Soylu mengatakan, Ankara tidak menerima ungkapan belasungkawa dari Kedutaan Besar AS sehubungan dengan serangan teroris mematikan di Istanbul Tengah, yang merenggut nyawa enam orang.
Pada Februari, mendagri Turki itu memerintahkan duta besar AS untuk Ankara, agar tidak lagi melakukan politik kotor di Turki. Dia menuduh dubes itu mencoba “memprovokasi” Turki, menyusul peringatan AS tentang kemungkinan serangan teroris di Istanbul.

Pejabat Turki telah berulang kali mengkritik AS karena mempersenjatai pemberontak Kurdi di Suriah Utara, dekat perbatasan Turki dan Irak.

Suriah, Irak, Iran, dan Turki semuanya adalah rumah bagi populasi besar bangsa Kurdi yang bersaing untuk mendirikan negara Kurdi merdeka di wilayah yang mereka huni.
Turki telah berkonflik dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) sejak 1984. Ankara pun melanjutkan operasi aktif melawan pasukan Kurdi pada 2015. Saat ini, PKK dianggap sebagai entitas teroris.
Editor : Ahmad Islamy Jamil
Follow Berita iNews di Google News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar