Ekonomi Sulit, Omzet Pedagang Baju Lebaran Turun 40 Persen
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg2.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F910x580-2%2F2023%2F04%2F1681359508-1920x1080.webp)
Gowa, Beritasatu.com - Omzet pedagang busana muslim dan baju lebaran di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengalami penurunan hingga mencapai 40 persen menjelang Idulfitri 1444 Hijriah.
Kondisi ekonomi sulit akibat gerusan inflasi, menyebabkan penjualan busana muslim yang terpantau di Pasar Sungguminasa, Kabupaten Gowa, mengalami penurunan. Padahal, momentum lebaran 2023 hanya tersisa beberapa hari lagi.
Berdasarkan pantauan Beritasatu.com, Kamis (13/4/2023), terlihat beberapa kios milik pedagang baju lebaran sepi pembeli. Kondisi pasar juga terlihat tidak seramai saat sebelum pandemi Covid-19 melanda Indonesia.
"Menurun drastis, tahun sebelumnya 20 persen sekarang 40 persen belum ada peningkatan sama sekali," ungkap Albart, salah seorang pedagang di Pasar Sungguminasa.
Menurut Albert, menurunnya omzet penjualan baju lebaran tahun ini disebabkan dampak krisis ekonomi global, yang juga dirasakan oleh masyarakat di Indonesia.
"Mungkin dari dampak krisis global. Memang sudah mulai agak ramai, namun dibandingkan dengan tahun-tahun lalu lebih sunyi lagi. Belum normal, bahkan turun lagi," kata Albert mengungkap keresahnya.
Bahkan dari dampak itu sebagian pedagang masih menjual stok lama dikarenakan banyaknya stok yang tidak terjual akibat sepinya pembeli.
"Stok bahkan menurun, ada yang dari tahun kemarin," ujarnya.
Sementara untuk harga, pedagang tidak menaikan harga sehingga masih menjual dengan harga normal.
"Tiap tahun di sini (belanja), harganya berkisar Rp 150.000 - Rp 160.000. Tidak ada perubahan harga, tetap," kata Ida, salah seorang pembeli.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar