Ini Asal-usul Kue Nastar yang Menjadi Favorit Saat Lebaran
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg2.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F910x580-2%2F1434902983.jpg)
Jakarta, Beritasatu.com - Nastar menjadi kue kering yang identik saat merayakan Hari Raya Idul Fitri. Kue yang umumnya berbentuk bulat yang terbuat dari tepung terigu, telur hingga mentega dengan isian selai nanas ini menjadi kue favorit yang biasa dipasangkan dengan kue putri salju dan kastengel. Lantas, bagaimana asal-usul kue nastar? Ini penjelasannya.
Tak hanya saat lebaran, kue nastar juga disajikan saat perayaan Natal dan Imlek. Kue kering ini mudah didapatkan karena dijual di pasar, toko kue, swalayan, toko kelontong, hingga secara online, namun jika tak mau membeli kini orang sudah banyak yang membuatnya sendiri. Ini asal-usul kue nastar.
Asal-usul Nama Nastar
Nastar merupakan kue asal Belanda yang dimodifikasi sesuai kreativitas orang Indonesia. Nanas berasal dari bahasa Belanda yakni “Ananas” atau nanas sebagai isian kue nastar dan Taartjes atau tart yang artinya kue.
Kue nastar muncul sejak Belanda menjajah Indonesia. Nastar ini berasal dari kue pai khas Belanda yang berisi stroberi, apel dan bluberi. Namun, pada zaman penjajahan Belanda, Indonesia sulit menemukan stroberi, apel dan bluberi, maka dipilih nanas sebagai gantinya, karena memiliki rasa asam yang serupa.
Selain itu, nastar menjadi kue khusus bangsawan. Pada masa kolonial, ada tradisi mengantar kue nastar dari keluarga Eropa untuk kaum priyayi yang sedang merayakan lebaran. Selain itu, nastar juga sebagai kue yang disajikan saat Natal oleh keluarga Eropa. Bisa dikatakan, nastar ini dahulu hanya disajikan untuk bangsawan atau kaum priyayi, dan disajikan saat perayaan hari besar. Namun, seiring berkembangnya zaman, nastar kini bisa dinikmati oleh semua kalangan. Nastar juga ada dalam budaya Tionghoa
Nastar Bagi Budaya Tionghoa
Dalam budaya Tionghoa, nastar artinya buah pir emas yang memiliki simbol keberuntungan atau kemakmuran. Kue nastar ini disajikan pada tahun baru China atau Imlek. Warna emas ini berasal dari warna kue nastar, maka masyarakat Tionghoa meyakini siapa saja yang makan kue nastar hidupnya akan beruntung dan makmur.
Kini nastar sudah mengalami modifikasi mulai dari bahan, isi dan bentuknya. Di Indonesia, nastar ini dibentuk dengan ukuran bulat dan lebih kecil dibandingkan dengan kue pie Belanda yang memiliki ukuran besar. Untuk isiannya, kini nastar memiliki beragam rasa seperti coklat, keju hingga stroberi.
Selain Indonesia, nastar juga ada di negara Tiongkok dan Hong Kong. Jika di Indonesia, nastar berbentuk bulat dan berukuran dua sentimeter, di Hong Kong nastar berukuran balok dan ukurannya sekitar lima sentimeter.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar