Kampung Unik di Sumatera Barat, Singgah ke Desa Terindah di Dunia, seperti Ini Suasananya!

JAKARTA, iNews.id - Kampung unik di Sumatera Barat harus menjadi daftar destinasi yang harus dikunjungi. Ya, Anda harus singgah ke salah satu desanya yang dijuluki sebagai Desa terindah di dunia.
Sesuai dengan julukannya, desa ini memang tampak indah, berada di lereng Gunung Merapi. Ya, desa tersebut bernama Nagari Pariangan yang terletak di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.

Desa ini dikenal akan kesuburan dan keindahan alamnya yang berada di lereng Gunung Merapi, Nagari Pariangan memiliki panorama yang menakjubkan. Tak salah jika masuk dalam daftar lima desa terindah di dunia versi Budget Travel.

Voucher Spesial iNews
Promo terbesar Se-Indonesia. Diskon 50%, THR Kaget 15 Milyar, Flash Sale Akbar Rp.1. Gratis Ongkir Super DAHSYAT dan masih banyak promo lainnya.
Keindahan Nagari Pariangan bahkan disandingkan dengan empat desa lainnya, yaitu Desa Wengen di Swiss, Niagara on the Lake di Kanada, Cesky Krumlov di Ceko, dan Eze di Prancis.

Penasaran seperti apa desa terindah di dunia ini? Berikut ulasannya dirangkum pada Rabu (29/3/2023).
Keindahan Nagari Pariangan
Nagari Pariangan atau disebut juga Nagari Tuo Pariangan, merupakan nagari yang terletak di Kabupaten Tanah Datar, di lereng Gunung Merapi yang statusnya masih aktif. Berada di ketinggian 800-1.000 mdpl. Pariangan memiliki tipografi daerah perbukitan dan pegunungan dengan nuansa asri. Pariangan diberkahi dengan desanya yang subur. Mulai dari terasering sawah, lembah-lembah yang ada di bawahnya hingga ke Danau Singkarak begitu memanjakan mata.

Nagari Tertua di Sumatera Barat
Dikutip dari laman direktoripariwisata, menurut Tambo Minangkabau, Nagari Pariangan merupakan nagari yang tertua di Sumatera Barat dan tempat lahirnya kebudayaan Minangkabau. Hal tersebut dibuktikan dengan ditemukannya berbagai macam peninggalan sejarah, seperti menhir, batu tigo luak, Kuburan Panjang Datuak Tantejo Gurhano, Lurah Indak Baraia dan masih banyak lagi lainnya.
Selain itu juga tertuang dalam pepatah kuno “dari mano datang titiak palito, dari telong nan Batali. Dari mano asa nenek moyang kito, dari puncak gunuang Marapi”.

Masyarakat Nagari Pariangan sangat menghormati para leluhurnya, dan menjunjung tinggi peninggalan sejarah. Bahkan ada petak sawah yang dijadikan situs peninggalan, yaitu Sawah Satampang Banih dan dijadikan cagar budaya oleh masyarakat setempat.
Kebudayaan dan arsitektur bangunannya memiliki ciri khas unik, yang tidak dimiliki oleh daerah lainnya dan masih dipertahankan hingga kini. Rumah gadang di sini memiliki atap bergonjong dengan dinding yang terbuat dari anyaman rotan, berhiaskan ukiran kayu dengan berbagai motif khas minang menjadi ciri khas nagari ini.
Rute Menuju Nagari Pariangan
Desa Pariangan dapat ditempuh lewat jalur darat dengan kendaraan roda dua maupun empat dari kota-kota besar di Sumatera Barat. Ditempuh 90 menit dari Bandara Internasional Minangkabau, 2 jam dari kota Padang, 90 menit dari Kota Bukittinggi dan 90 menit dari kota Payakumbuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar