Lebaran Potensi Berbeda, Warga Muhammadiyah Diminta Tidak Open House pada Jumat, 21 April 2023 - bisnis com

 

Lebaran Potensi Berbeda, Warga Muhammadiyah Diminta Tidak Open House pada Jumat, 21 April 2023

Muhammadiyah mengimbau masyarakat Islam yang akan merayakan Hari Lebaran 2023 pada Jumat (21/4/2023) untuk tidak menggelar open house.
Share:
Szalma Fatimarahma - Bisnis.com
18 April 2023 - 09:53 WIB
Lebaran Potensi Berbeda, Warga Muhammadiyah Diminta Tidak Open House pada Jumat, 21 April 2023
Ilustrasi kartu ucapan Selamat Idulfitri - Freepik

Bisnis.com, JAKARTA — Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengimbau masyarakat Islam yang akan merayakan Hari Lebaran 2023 pada Jumat (21/4/2023) untuk tidak menggelar open house pada hari itu.

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengatakan, imbauan tersebut menjadi salah satu langkah Muhammadiyah untuk menghormati setiap umat Islam yang masih menjalankan ibadah puasa pada hari itu.

“Demi menghormati umat Islam yang masih berpuasa dan menjaga persatuan, warga Muhammadiyah hendaknya tidak melakukan open house pada hari Jumat 21 April,” ujarnya dikutip dari akun Twitter @Abe_Mukti, Selasa (18/4/2023).

Adapun Mu’ti mengatakan bahwa warga Muhammadiyah dapat mulai menggelar open house ataupun bersilaturahmi setelah pelaksanaan Salat Idulfitri 1444 Hijriah pada Sabtu (22/4/2023).

Seperti diketahui, perbedaan waktu Hari Raya Idulfitri memang menjadi hal yang kerap terjadi di Indonesia. Sebelumnya, masyarakat di tanah air harus merayakan hari besar umat Islam ini pada waktu yang berbeda.

Sejak tahun 2000, fenomena perbedaan waktu Hari Lebaran terjadi sebanyak tiga kali, yaitu pada 2006, 2007, dan 2011.

Baca Juga

Pada tahun ini, perbedaan waktu Hari Raya Idulfitri diprediksikan akan kembali terjadi. Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag Adib mengatakan, perbedaan waktu Hari Raya Idulfitri 1444 H berpotensi terjadi karena posisi hilal pada 20 April 2023 masih belum memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), yakni yakni ketinggian hilal 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.

Kondisi ini memungkinkan pemerintah untuk belum merayakan hari besar umat Islam ini pada Jumat (21/4/2023). Kendati demikian, Adib menuturkan bahwa pihaknya juga harus lebih dulu melangsungkan rukyatul atau pemantauan hilal pada hari ke-29 Ramadan.

Setelah memantau hilal, baru pemerintah dapat menggelar Sidang Isbat Penetapan Awal Syawal 1444 H. Sidang itu lah yang akhirnya akan menentukan apakah pemerintah akan melangsungkan Hari Raya Idulfitri pada Jumat (21/4/2023) atau Sabtu (22/4/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya