Mengenal Microsleep, Tidur Mendadak yang Jadi Penyebab Kecelakaan Kala Mudik
Jakarta, Beritasatu.com - Penting bagi pengemudi yang pergi mudik lebaran untuk memahami berbagai potensi bahaya ketika berkendara, salah satunya adalah microsleep. Simak pembahasan seputar microsleep saat berkendara di bawah ini.
Siapa yang pernah tidur tiba-tiba ketika berkendara? Pasti banyak yang pernah mengalaminya kan. Nah, kondisi ini tentu saja membahayakan diri sendiri serta orang lain.
Singkatnya, kondisi microsleep terjadi ketika tubuh digeluti rasa lelah dan terlelap sejenak selama sepersekian detik. Hal tersebut tidak hanya ditemui saat berkendara saja, melainkan ketika bekerja, sekolah bahkan di rumah. Berikut ini akan dijelaskan lebih lengkap soal apa itu microsleep.
Apa Itu Microsleep?
Mengutip laman Kemenkes, microsleep adalah suatu kejadian hilangnya kesadaran atau perhatian seseorang akibat rasa lelah dan kantuk. Gejala ini biasanya muncul dalam jangka waktu singkat 10 detik. Namun kondisi ini dapat berlangsung lama bila memang sudah memasuki waktu tidur orang tersebut.
Microsleep juga dapat terjadi ketika mata terbuka dan pandangan kosong, yang ditandai dengan gerakan mengangguk dan mengedipkan mata yang terlalu sering. Maka dari itu, terkadang seseorang tidak menyadari jika dirinya sedang ada dalam kondisi microsleep.
Meski begitu, umumnya setelah mengalami microsleep seseorang akan cenderung terbangun dengan perasaan lebih segar dalam waktu yang singkat.
Microsleep umumnya terjadi ketika melakukan suatu aktivitas atau pekerjaan yang monoton, misalnya berkendara atau menatap layar gawai atau komputer dalam waktu lama. Hal ini akan lebih diperparah dengan kurangnya waktu tidur.
Apa Saja Tanda Microsleep?
Tanda microsleep di antaranya terbangun secara tiba-tiba oleh sentakan tubuh dan kepala, tidak menyadari apa yang baru saja terjadi selama 1-2 menit yang lalu padahal tidak sedang melamun, menguap terus-menerus, mata berkedip berlebihan dan terasa berat, mulai bingung jika diajak berinteraksi, sampai menjatuhkan barang yang sedang dipegang.
Bagi pengendara, tanda microsleep yang paling jelas biasanya ditandai dengan arah kemudi keluar dari jalur tanpa disadari. Ini yang sangat berbahaya karena dapat membahayakan diri sendiri maupun pengendara lain.
Penyebab Microsleep
Penyebab pertama munculnya microsleep adalah gangguan tidur. Gangguan tidur terjadi akibat waktu tidur yang kurang atau pola tidur yang tidak berkualitas.
Seseorang dengan gangguan tidur akan mengalami microsleep lebih sering bahkan ketika sudah tidur seharian. Ini dipengaruhi kerja shift yang panjang atau melihat ponsel sepanjang waktu. Pengaruh tersebut akhirnya akan menimbulkan sleep apnea dan insomnia. Akibat lainnya juga konsentrasi berkurang di siang hari.
Penyebab kedua microsleep adalah konsumsi obat-obatan. Salah satu efek samping obat-obatan adalah mengantuk. Penyebab lainnya adalah penyakit diabetes, tekanan darah tinggi, konsumsi minuman beralkohol, dan gangguan kecemasan atau depresi.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Apa Bahaya Microsleep Ketika Berkendara?
Meskipun microsleep berlangsung hanya sepersekian detik, tetapi hal itu dapat menghilangkan kesadaran seseorang dan membuat kondisi mata terpejam ketika berkendara.
Ketika dalam kondisi normal, otak dapat menangkap dan memproses stimulus dengan baik. Namun ketika tubuh merasa lelah dan mengantuk, maka stimulus otak akan bekerja tidak maksimal seperti biasanya. Alhasil, konsentrasi dan fokus jadi terganggu.
Tentunya hal itu berpotensi menimbulkan kecelakaan. Apalagi jika kendaraan melaju dengan kecepatan di atas 96 kilometer per jam. Kendaraan yang ditumpangi bisa keluar jalur hingga 100 meter dari jalan dan membahayakan pengemudi juga penumpang di dalamnya.
Organisasi keselamatan berkendara asal Amerika Serikat, AAA Foundation for Traffic Safety menyebut sekitar 16,5 persen kecelakaan fatal di jalan raya disebabkan karena pengemudi yang mengantuk, termasuk microsleep. Angka tersebut menjelaskan bahwa sebanyak 6.000 kecelakaan fatal yang terjadi setiap tahunnya karena microsleep.
Cara Mencegah Microsleep Ketika Berkendara?
Cara mencegah microsleep ketika berkendara tentu saja dengan tidur yang cukup sebelumnya. Pastikan untuk tidur 7-9 jam per hari. Kalau tidur cukup, maka tubuh tidak mudah lelah dan mencegah resiko terkena darah tinggi, yang mana dapat menimbulkan microsleep.
Menepilah secara berkala ketika berkendara, coba untuk beristirahat sejenak untuk menggerakkan badan. Cobalah untuk tidur atau memejamkan mata selama 20-30 menit jika memang memiliki kecenderungan microsleep. Lalu upayakan tidak berkendara sendirian supaya kalau mengantuk selama perjalanan panjang bisa mengobrol dengan penumpang lain.
Mengobrol dapat mengaktifkan kerja otak dan memompa oksigen ke aliran darah dengan baik sehingga tidak mudah untuk mengantuk. Lalu untuk membantu supaya tetap terjaga bisa dengan minum-minuman berkafein 30 menit sebelum melakukan perjalanan agar kafein dapat bekerja dengan tepat.
Itulah penjelasan mengenai microsleep, mulai dari penyebab, tanda-tanda microsleep, sampai bagaimana cara mencegah microsleep selama mudik lebaran.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Komentar
Posting Komentar