Menteri Pertambangan Sudan Sebut 2 Anggota Keluarganya Tewas gara-gara Konflik Militer
Ahmad Islamy Jamil
Asap hitam membubung di atas Khartoum, saat konflik militer pecah di ibu kota Sudan itu, Sabtu (15/4/2023). (Foto: Reuters)
KHARTOUM, iNews.id – Konflikmiliter di Sudan memakan korban di kalangan pejabat pemerintah setempat. Menteri Pertambangan Sudan, Mohamed Bashir Abunammu mengatakan, dua anggota keluarganya tewas ketika rumahnya di Khartoum dilanda bentrokan, Minggu (16/4/2023).
Melalui media sosial, Abunammu mengatakan, rumahnya di ibu kota Sudan itu ditembaki dengan peluncur granat antitank genggam pada Minggu pagi waktu setempat. Akibatnya, dua anggota keluarganya tewas. Tak hanya itu, tiga orang lainnya, termasuk dua pengawalnya, juga meninggal dalam peristiwa itu.
Baca Juga
Abunammu pun meminta Tentara Nasional Sudan dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) agar segera menghentikan pertempuran dan duduk di meja perundingan.
Bentrokan antara Tentara Nasional Sudan dan RSF pecah pada Sabtu (15/4/2023). Pusat konflik berada di Khartoum. Pasukan pemerintah menuduh RSF melakukan pemberontakan dan melancarkan serangan udara ke pangkalan mereka.
Baca Juga
RSF pun mengklaim telah memegang kendali atas istana presiden di ibu kota Sudan dan bandara di Kota Khartoum dan Merowe. Tentara Nasional Sudan membantah klaim RSF tersebut.
Baca Juga
Pada Sabtu malam, Panglima Angkatan Bersenjata Sudan Abdel Fattah al-Burhan mengeluarkan keputusan untuk membubarkan RSF.
Bentrokan bersenjata berlanjut hingga Minggu. Angkatan Bersenjata Sudan kemarin menyetujui proposal PBB untuk membuka koridor kemanusiaan selama tiga jam mulai pukul 16.00 waktu setempat (21.00 WIB). Sore harinya, RSF juga mengeluarkan pernyataan setuju untuk membuka koridor kemanusiaan selama empat jam.
Komentar
Posting Komentar