Muhammadiyah Jombang Bantah Ibu Andi Pangerang Warganya: Ngaku-ngaku - detik

 

Muhammadiyah Jombang Bantah Ibu Andi Pangerang Warganya: Ngaku-ngaku

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Rabu, 26 Apr 2023 22:03 WIB
Andi Pangerang Hasanuddin ditemani ibunya saat diperiksa polisi
Muhammadiyah Jombang membantah ibu Andi Pangerang merupakan warga Muhammadiyah (Foto: Istimewa)
Jombang -

Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Jombang membantah ibu Peneliti BRIN, Andi Pangerang Hasanuddin adalah warga Muhammadiyah. Andi merupakan terlapor dalam kasus ujaran kebencian 'halalkan darah semua Muhammadiyah' di Facebook.

"Tidak benar. Kalau benar dia (Ibu Andi) pasti punya kartu tanda Muhammadiyah atau Aisyiyah," kata Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jombang Koordinator Bidang Hukum dan HAM, Abdul Wahid kepada detikJatim, Rabu (26/4/2023).

Wahid menjelaskan, Ketua Majelis Informasi dan Digital PDM Jombang telah mengunjungi tempat tinggal ibu Andi di Desa/Kecamatan Diwek, Jombang pada Selasa (25/4/2023) pagi. Ibu peneliti BRIN itu pun mengaku bukan warga Muhammadiyah.

PARALLAX IN DETAIL
300x250

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ayah dari ibunya APH atau kakek APH yang katanya warga Muhammadiyah, itu pun masih katanya," ujar Wahid.

Wahid menambahkan seandainya ibu Andi warga Muhammadiyah, dia pastinya datang ke PDM Jombang terkait kasus yang menjerat anaknya.

"Kalau dia warga Muhammadiyah pasti datang ke PDM Jombang kalau tahu anaknya melakukan ujaran kebencian dan ancaman pembunuhan ke warga Muhammadiyah, setelah viral dan diperiksa polisi baru ngaku-ngaku Muhammadiyah," tandasnya.

Klaim ibu Andi Pangerang Hasanuddin sebagai warga Muhammadiyah pertama kali disampaikan oleh Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Aldo Febrianto. Informasi didasarkan atas pengakuan ibu Andi saat mendampingi pemeriksaan anaknya di kantor polisi.

"Ibunya tahu setelah beberapa hari anaknya viral di televisi, di medsos. Kami tidak menginterogasi ibunya, kami fokus ke saudara AP. Ibunya sendiri kemarin mengaku warga Muhammadiyah," kata Aldo.

Sebelumnya, peneliti di Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang Hasanuddin bikin heboh menyusul komentarnya 'halalkan darah semua Muhammadiyah' di Facebook.

Dikutip dari detikNews, perihal itu dibagikan di media sosial oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Ma'mun Murod. Setidaknya ada empat tangkapan layar yang dibagikan Murod dengan caption sebagai berikut:

"Pak Presiden @jokowi Prof. @mohmahfudmd , Pak Kapolri @ListyoSigitP @DivHumas_Polri , Gus Menag @YaqutCQoumas , Kepala @brin_indonesia bgmn dg ini semua? Kok main2 ancam bunuh? BRIN sbg lembaga riset hrsnya diisi mereka yg menampakkan keintelektualannya, bkn justru spt preman."

Di salah satu tangkapan layar, tampak peneliti BRIN lain, Thomas Jamaluddin, menyampaikan soal perbedaan hari Lebaran. Dia mengatakan pemerintah memfasilitasi Muhammadiyah yang telah menentukan awal Lebaran 2023.

Kemudian, Andi Pangerang Hasanuddin dengan akun AP Hasanuddin membalas komentar seorang dengan akun bernama Ahmad Fauzan S di unggahan Thomas. AP Hasanuddin melontarkan ancaman.

"Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian," kata Andi.




Simak Video "Peneliti BRIN yang 'Halalkan Darah Warga Muhammadiyah' Minta Maaf"


(abq/iwd)

Baca Juga

Komentar