Pendeta Hindu di India Serukan Serang Makkah, Muhammadiyah: Psikopat!
Pendeta Hindu yang kontroversial di India bernama Yati Narsinghanand berpidato menyerukan pengikutnya untuk menyerang kota suci Makkah dan merebut Ka'bah dari umat Islam. Muhammadiyah geram bukan main.
"Bukan miliknya, itu kan tanah suci, tempat sucinya umat Islam, bukan tempat suci orang Hindu. Kenapa ingin merebut tanah orang lain?" ujar Ketua PP Muhammadiyah Bidang Pustaka, Informatika, dan Digitalisasi Dadang Kahmad kepada wartawan, Rabu (12/4/2023).
"Berarti dia termasuk psikopat," imbuhnya.
300x250
Dadang tak habis pikir dengan pidato Narsinghanand. Dadang meragukan Narsinghanand adalah seorang pendeta.
"Kalau pendeta di mana-mana juga matang keberagamaan, dan juga sangat menghargai keyakinan orang lain. Kalau pendeta yang kayak Yati (Narsinghanand) itu menurut saya mungkin dia ada kurang paham terhadap kehidupan kerukunan dan toleransi antarpenganut beragama," jelas Dadang.
Menurut Dadang, pidato Narsinghanand sama saja memprovokasi umat beragama untuk perang. "Apalagi yang diprovokasinya masyarakat India, yang tidak begitu tinggi tingkat pendidikannya, banyak yang masih belum tinggi," pungkasnya.
Seperti dilansir media online muslimmirror.com, Rabu (12/4/2023), Yati Narsinghanand, yang dikenal sebagai pendeta kuil Hindu Dasna di Ghaziabad dan anggota sayap kanan Hindu yang terkemuka di India, sudah lama dikenal karena komentar-komentar anti-Islam yang dilontarkannya.
Dalam pidatonya, Narsinghanand menyerukan umat Hindu mengambil sikap terhadap umat Islam dan melakukan upaya untuk merebut 'Makkah, tempat yang diduga sebagai lokasi Kuil Mahadev' berada.
"Hindu Rashtra adalah sebuah impian. Kita tidak hanya akan merebut Makkah... Sungai Gangga Mahadev mengalir dalam bentuk zamzam di sana," ucap Narsinghanand dalam pidatonya.
"Jika kalian tidak merebut Makkeshwar Mandir (merujuk pada Ka'bah), tidak ada kekuatan di bumi yang bisa mengalahkan Islam," cetus Narsinghanand kepada para pengikutnya.
Lihat juga Video: Momen Dalai Lama Minta Bocah Isap Lidahnya, Berujung Minta Maaf
(isa/aud)
Komentar
Posting Komentar