Sidak Takjil, Dinkes Kota Kediri Imbau Tak Gunakan Kertas Bertinta - Jawa Pos

 

Sidak Takjil, Dinkes Kota Kediri Imbau Tak Gunakan Kertas Bertinta

takjil buka puasa
TELITI: Kadinkes dr Fauzan (kiri) dan Kapolres Kediri Kota AKBP Teddy melihat-lihat mamin yang dijual pedagang. (Foto: Ilmidza Nadzira)

KEDIRIJP Radar Kediri – Warga kota yang gemar membeli makanan yang dijajakan penjual takjil di tepi jalan boleh berlega hati. Sebab, aneka makanan dan minuman (mamin) itu disebut sehat. Tidak mengandung bahan dan pewarna berbahaya.

Setidaknya hal itu berdasarkan hasil inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan dinas kesehatan (dinkes), Loka POM Kediri, dinas perdagangan dan perindustrian (disperdagin), dinas ketahanan pangan dan pertanian (DKPP), serta Polres Kediri Kota. Tim sidak mengambil puluhan sampel untuk diperiksa. Hasilnya, tak ada yang mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan.

“Kami mengambil sampel makanan sebanyak 20 (dari pedagang) di Jalan Jaksa Agung Suprapto dan 15 di Jalan Hayam Wuruk,” Kadinkes dr Fauzan Adima.

Tim sidak memang mendatangi pedagang kaki lima (PKL) di dua sentra takjil itu. Mendatangi satu lapak ke lapak lain untuk memastikan makanan yang dijual aman untuk dikonsumsi.

Menurut Fauzan, ada tiga parameter untuk mengecek mamin. Yaitu bebas dari kandungan formalin, rodhamin B (pewarna tekstil), dan boraks. Hasilnya, tidak ditemukan zat-zat tersebut di puluhan sampel yang diambil. Untuk sampel makanan yang diambil bervariasi. Ada tahu bakso, kerupuk, janggelan, keripik usus, ayam krispi, sambal teri, dan cumi kobong.

“Alhamdulillah hasilnya negatif semua. Baik dari pewarna, bahan pengawet, boraks, dan bahan berbahaya lain,” imbuh dokter berkaca mata ini.

Namun demikian, Fauzan mengimbau pedagang takjil tak menggunakan kertas yang sudah bertinta seperti buku pelajaran atau koran untuk membungkus makanan jualannya. Pasalnya besar kemungkinan tinta yang ada di kertas bertinta dapat menjadi sumber cemaran bahan kimia ke makanan. 

“Kami harapkan ini bisa dipatuhi oleh para pedagang. Sayang sekali apabila makanannya sudah aman tapi kontak dengan bungkus yang bertinta sehingga bisa jadi berbahaya,” imbuhnya.

Dokter yang pernah menjabat Plt Direktur RSUD Gambiran ini mengatakan sidak takjil akan dilakukan ke sentra takjil dadakan seperti di GOR Jayabaya. Dan, nantinya, tidak hanya selama Ramadan, melainkan menjadi agenda rutin setiap bulan. Menyasar para PKL, pasar tradisional, dan pasar modern.

Sementara itu, Kapolres Kediri Kota AKBP Teddy Chandra mengapresiasi para pedagang takjil yang tidak menggunakan bahan zat berbahaya ke makanan dan minuman dagangannya. Polisi, menurut Teddy, punya perhatian khusus terkait hal ini. Apalagi antusiasme warga dalam berburu takjil selama Ramadan sangat tinggi. Karena itu, keamanan mamin yang dijual harus bisa dipastikan.

Kami dari kepolisian dan instansi terkait melaksanakan sidak untuk memberikan jaminan keamanan terhadap makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat,” tuturnya.

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Kediri, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Kediri”. Caranya klik link join telegramradarkediri. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.

Reporter: Ilmidza Amalia Nadzira

Baca Juga

Komentar