Stafsus Menkeu: Butet Kartaredjasa Siap Jadi Penengah Soimah dan Petugas Pajak - Beritasatu

 

Stafsus Menkeu: Butet Kartaredjasa Siap Jadi Penengah Soimah dan Petugas Pajak

Sabtu, 8 April 2023 | 15:32 WIB
Herman / HE
Butet Kertaradjasa.
Butet Kertaradjasa. (Antara)

Jakarta, Beritasatu.com - Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo menyebut seniman Butet Kartaredjasa bersedia menjadi penengah dalam menyelesaikan persoalan antara artis sekaligus pesinden Soimah dengan petugas pajak. Soimah sebelumnya mengaku mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari petugas pajak. Bahkan petugas pajak datang ke rumahnya dengan membawa debt collector.

"Saya sudah menghubungi Mas Butet yang menyediakan diri menjadi penengah yang baik. Beliau mengajak pihak KPP (Kantor Pelayanan Pajak) dan Soimah duduk bareng, ngobrol hati ke hati. Tak perlu masing-masing merasa yang (paling) benar. Tapi ngobrol enak, sambil gojekan, mengenang interaksi masa lalu sambil mengungkapkan harapan buat ke depan," kata Yustinus Prastowo dalam keterangan resminya yang dikutip Beritasatu.com, Sabtu (8/4/2023).

Menurut pengakuan petugas KKP, Yustinus mengatakan sejak 2015 mereka bahkan belum pernah berhasil bertatap muka dengan Soimah. Sejak video pengakuan Soimah viral, Yustinus juga mengaku sudah mencoba menghubungi Soimah, namun ia mengalami kesulitan.

Advertisement

"Jika perjumpaan itu dapat segera dilakukan, tentu amat baik," kata Yustinus.

Sebelumnya, viral di media sosial tentang perlakuan tidak mengenakan dari petugas pajak yang diterima Soimah. "Pada 2015 datang ke rumah orang pajak buka pagar tanpa kulonuwun (salam), tiba-tiba sudah di depan pintu yang seakan-akan saya tuh mau melarikan diri, pokoknya istilahnya saya dicurigai," kata Soimah dikutip dari kontok YouTube Blakasuta besutan Mojokdotco dan Butet Kartaredjasa, Sabtu (8/4/2023).

Kejadian selanjutnya soal pendopo yang dibangun Soimah di Yogyakarta. "Pendopo belum jadi, sudah dikelilingi sama orang pajak. Didatangi, diukur jendela, jadi jam 10 pagi sampai jam 5 sore, ngukuri pendopo. Direkam, difotoin, saya simpan fotonya siapa yang ngukur, masih ada fotonya saya simpan. Akhirnya pendopo itu diappraisal hampir Rp 50 miliar, padahal saya yang bikin saja itu belum tahu total habisnya berapa, orang belum rampung total," ungkap Soimah.

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

Bagikan

Baca Juga

Komentar