Sudah Seperti Ormas Minta THR ke Perusahaan Bus, Kepala BNN Tasikmalaya Akhirnya Dibebastugaskan - Tribun Medan
Sudah Seperti Ormas Minta THR ke Perusahaan Bus, Kepala BNN Tasikmalaya Akhirnya Dibebastugaskan
TRIBUN-MEDAN.com - Baru-baru ini, beredar surat minta THR dari BNN di media sosial. Tak pelak, surat tersebut pun menjadi viral.
Setelah surat meminta tunjangan hari raya (THR) ke sebuah perusahaan bus viral, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Iwan Kurniawan Hasyim akhirnya meminta maaf dan mengungkapkan alasan surat itu muncul.
Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Barat (BNNP Jabar) akhirnya membebastugaskan sementara Pegawai Negeri Sipil (PNS) Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tasikmalaya yang terlibat permintaan tunjangan hari raya (THR) ke salah satu perusahaan bus, PO Budiman.
Kepala BNNP Jabar Brigjen Pol M Arief Ramdhani tidak mengungkapkan nama dan jumlah PNS yang dibebastugaskan.
Namun, diketahui Kepala BNN Tasikmalaya Iwan Kurniawan Hasyim secara sadar menandatangani surat tersebut.
Hal itu juga telah diakui oleh Iwan beberapa waktu lalu saat dikonfirmasi.
"Menindaklanjuti hal tersebut, untuk kelancaran pemeriksaan, PNS yang diduga melakukan pelanggaran disiplin dan kode etik, dibebaskan sementara dari tugas jabatannya sejak yang bersangkutan diperiksa," ucap Arief dalam keterangannya, Jumat (14/4/2023).
Saat ini rangkaian proses pemeriksaan masih dilakukan oleh penyidik BNNP Jawa Barat, maupun tim Inspektorat Pengawasan dan Pemeriksaan Khusus Ittama BNN.
Arief mengatakan, pihaknya tidak akan segan menindak personel yang melanggar aturan.
Sebelumnya diberitakan, BNN Tasikmalaya mengirimkan surat permintaan tunjangan hari raya (THR) ke perusahaan bus, PO Budiman.
Surat itu berkop BNN Kota Tasikmalaya dan ditandatangani Kepala BNN Kota Tasikmalaya, Iwan Kurniawan Hasyim.
Humas PO Budiman Tasikmalaya Lujen mengatakan, sudah mengetahui adanya surat itu, tapi belum sempat menerima secara langsung.
Iwan pun mengakui perbuatannya salah dan telah mencabut surat tersebut.
"Itu mungkin suatu kesalahan dari kami. Saya pimpinannya, hal itu tidak boleh terjadi. Saya berpikir sebenarnya hanya untuk anggota saja, tapi surat itu sudah dicabut," kata dia.
Sekelompok masyarakat kemudian mengirimkan setandan pisang dan uang mainan ke kantor BNN Tasikmalaya sebagai bentuk sindiran.
Tak Mau Kalah dari Ormas, BNN Tasikmalaya Ngemis THR, Netizen: Gak Cukup Minta Maaf Harus Dipecat
Seperti diberitakan sebelumnya, BNN Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, ketahuan meminta THR kepada perusahaan bus PO Budiman Tasikmalaya.
Setelah viral, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Iwan Kurniawan Hasyim akhirnya meminta maaf dan mengungkapkan alasan surat itu muncul.
Menurut Iwan, surat minta THR berkop BNN Kota Tasikmalaya ke perusahaan bus PO Budiman Tasikmalaya dilakukan untuk memberikan tambahan bantuan Lebaran ke sekitar 28 anggotanya.
"Tujuannya untuk memberi tambahan buat anggota dalam bentuk barang sembako. Mohon maaf, ini salah dan kesalahan saya untuk dimaklumi. Saya tidak menyadari jadi seperti ini," ujar Iwan, Selasa (11/4/2023), dikutip dari Kompas.com.
Surat bernomor B/1591V/KA/SU.00/2023/BNNK-TSM Tasikmalaya tertanggal 10 April 2023 itu ditandatangani Kepala BNN Kota Tasikmalaya, Iwan Kurniawan Hasyim.
Surat ditujukan kepada Direktur PO Budiman Tasikmalaya dengan bercap dan bertanda tangan resmi Kepala BNN Kota Tasikmalaya.
Berikut ini isinya
Bila Idul Fitri adalah lentera, izinkan membuka tabirnya dengan maaf agar cahanya menembus jiwa fitrah dan tiap khilaf sebagai jembatan ukhuwah dan silaturahmi di hari nan suci Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1444 Hijriah.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka kami ucapkan mohon maaf lahir dan bathin. Kami segenap keluarga besar Badan Narkotika Nasional Kota Tasikmalaya Mohon Partisipasi dan Apresiasi Bapak/Ibu/Saudara untuk membantu berupa THR maupun paket Lebaran untuk 28 (dua puluh delapan) anggota di lingkungan BNN Kota Tasikmalaya.
Setelah permintaan THR ini viral, Iwan mengakui yang dia lakukan salah dan telah mencabut surat permintaan THR yang telah dikirimkan ke perusahaan bus tersebut.
Menurutnya, surat meminta THR itu hanya ditujukan ke satu perusahaan saja yakni PO Budiman Tasikmalaya.
"Itu mungkin suatu kesalahan dari kami. Saya pimpinannya, hal itu tidak boleh terjadi. Saya berpikir sebenarnya hanya untuk anggota saja, tapi surat itu sudah dicabut. Sudah tidak mana-mana, cuma satu," kata Iwan.
Humas PO Budiman Tasikmalaya Lujen mengatakan, sudah mengetahui adanya surat itu, tapi belum sempat menerima secara langsung.
"Kalau surat sih kita belum menerima ya, tapi memang simpang siur berita itu sudah menyebar. Dalam pemberian THR kami berpikirnya karyawan diutamakan. Isu yang menyebar ini ke perusahaan belum ada," kata Lujen yang dihubungi wartawan melalui telepon, Selasa (11/4/2023).
Lujen menambahkan, surat itu merupakan ajakan partisipasi dan apresiasi untuk membantu THR atau paket Lebaran dengan kop surat BNN Kota Tasikmalaya.
Tak pelak, surat minta THR dari BNN ini pun langsung viral di media sosial.
Banyak netizen yang bereaksi atas surat minta THR dari BNN tersebut.
"Para pengemis musiman mulai beraksi.. pakai seragam n dasi.. Tanpa malu-malu lagi.. pakai surat resmi.. saat yang ditunggu telah tiba.. hanya terjadi setahun sekali.. kayaknya sih dah jadi tradisi di negeri ini.." tulis salah satu netizen.
"Hah? SERIUS NIH @INFOBNN?" tulis netizen lain sambil mengetag akun BNN.
"ETIKA dan MORAL nya jangan disimpan di brankas dong. MALU MALUIN AJA." kata netizen lain.
"Ternyata institusi negara pun mentalnya pengemis. Padahal sudah digaji. Kalau gue jadi atasannya, semua langsung pecat dengan tidak hormat. Manusia-manusia model begini yang merusak kepercayaan masyarakat." ujar yang lainnya.
(*/Tribun-Medan.com)
Komentar
Posting Komentar