TNI Polri Bongkar Markas KKB di Kenyam Nduga, Amankan Senpi dan 415 Amunisi

JAYAPURA, iNews.id - Tim gabungan TNI Polri mengamankan senjata api dan 415 amunisi berbagai kaliber dari markas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang berada di Sagu Lima Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Barang bukti diamankan usai penangkapan satu anggota KKB bernama Yomce Lokbere.

Voucher Spesial iNews
Promo terbesar Se-Indonesia. Diskon 50%, THR Kaget 15 Milyar, Flash Sale Akbar Rp.1. Gratis Ongkir Super DAHSYAT dan masih banyak promo lainnya.
Kasatgas Gakkum Ops Damai Cartenz 2023 Kombes Pol IGG Era Adhinata mengatakan, terungkapnya lokasi penyimpanan senjata api, amunisi dan berbagai peralatan telekomunikasi tersebut berdasarkan penyelidikan dan keterangan dari Yomce Lokbere. Anggota KKB ini ditangkap Rabu (5/4/2023).

Yomce Lokbere ditangkap di Batas Batu, Kabupaten Nduga. Dia merupakan anggota KKB yang bertugas mencari logistik, termasuk senjata api dan amunisi. Setelah dikonfirmasi, personel TNI dan Polri mengamankan berbagai barang bukti yang ada di markas KKB Kamp Sagu Lima di Kenyam pada Sabtu (8/4/2023).
Adapun barang bukti yang diamankan yaitu senjata panjang AR 15, senapan angin, GLM dan senjata api jenis FN masing-masing satu pucuk. Lalu 415 butir amunisi berbagai kaliber di antaranya kaliber 5,56 sebanyak 360 butir. Kemudian lima HT Ocom, laptop, teropong, kamera merek Canon, teleskop dan radio SSB.

"Saat ini berbagai barang bukti telah diamankan di Mapolres Mimika di Timika" ujar Era yang juga menjabat Kabid TIK Polda Papua, Senin (10/4/2023).
Ketika ditanya terkait penangkapan Yomce Lokbere yang merupakan anak buah Egianus Kogoya, Kombes Era mengaku anggota masih terus memeriksa yang bersangkutan.

Dari data yang dimiliki, terungkap Yomce Lokbere terlibat dalam sejumlah aksi bersenjata di Kabupaten Nduga sejak tahun 2021. Adapun kekerasan yang melibatkan Yomce yaitu pada tahun 2021 dalam kasus pembakaran kamp Dolarossa dan kontak tembak dengan Satgas Yonif Raider 700 di daerah Mapenduma.

Tahun 2022 yaitu tanggal 7 Juni diduga terlibat penembakan pesawat SAM Air PK-SMG di Lapangan Terbang Kenyam dan di tahun 2023 terlibat dalam pengancaman terhadap 15 pekerja pembangunan Puskesmas Paro tanggal 5 Februari dan pembakaran pesawat serta penyanderaan pilot Susi Air di Distrik Paro tanggal 7 Pebruari.
"Hingga kini, TNI dan Polri masih terus mencari keberadaan pilot berkebangsaan Selandia Baru Philip Mark Merthens," katanya.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar