TNI Terus Berupaya Bebaskan Pilot Susi Air, Panglima: Kami Dahulukan Persuasif - inews

 

TNI Terus Berupaya Bebaskan Pilot Susi Air, Panglima: Kami Dahulukan Persuasif

riana rizkia
TNI Terus Berupaya Bebaskan Pilot Susi Air, Panglima: Kami Dahulukan Persuasif
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengungkapkan pihaknya terus berupaya membebaskan pilot Susi Air yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua. (Foto: Antara)

JAKARTA, iNews.id - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengungkapkan pihaknya belum berhasil membebaskan pilot Susi Air yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKBPapua. Dia menegaskan upaya pembebasan terus dilakukan dengan mengedepankan cara-cara persuasif.

Shopee

Voucher Spesial iNews

Promo terbesar Se-Indonesia. Diskon 50%, THR Kaget 15 Milyar, Flash Sale Akbar Rp.1. Gratis Ongkir Super DAHSYAT dan masih banyak promo lainnya.

LIHAT KODE
🕒 31 May 2023

Yudo mengatakan faktor utama TNI belum bisa membebaskan pilot berkebangsaan Selandia Baru itu karena kehati-hatian. Termasuk, bagaimana dampak terhadap masyarakat sipil. 

Baca Juga

"Belum ada perkembangannya (penyelamatan pilot Susi Air)," kata Laksamana Yudo usai menghadiri rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (3/4/2023).

Yudo menjelaskan hingga saat ini pihaknya masih mengedepankan cara-cara persuasif dengan melibatkan tokoh agama dan masyarakat. Salah satunya dengan negosiasi yang dilakukan antara pemerintah daerah dengan KKB. 

Baca Juga

"Tetap kami dahulukan dengan persuasif, dengan melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat. Kita tetap persuasif mengandalkan Bupati Nduga untuk menyelesaikan dengan para tokoh agama dan tokoh masyarakat," ujarnya. 

Yudo mengatakan, dirinya tidak ingin menyerang KKB dengan frontal apalagi menggunakan cara-cara militer yang dapat membahayakan warga sipil. 

"Kita gak mau menyerang frontal  nanti korbannya masyarakat. Kasihan masyarakat kalau TNI maupun Polri menyerbu dengan cara-cara militer," katanya. 

Diketahui, Yudo pun sempat menjelaskan jika para pelaku penyanderaan terus berpindah-pindah bersama dengan Kapten Philips. Hal tersebut juga menjadi kendala dalam proses penyelamatan.

Terlebih, Yudo menegaskan jika KKB kerap menyatu dengan masyarakat. Sehingga pihaknya harus berhati-hati dalam melakukan tindakan terutama dalam membedakan masyarakat sipil dan anggota KKB. 

"Dan sampai saat ini masih belum. Belum diketemukan, tetapi operasi tetap jalan terus penyelamatan sandera itu, karena kita tetap menjaga supaya masyarakat sipil tidak terlibat dan kena. Kalau dari operasi istilahnya serentak itu khawatirnya penduduk akan kena karena mereka ini kan bersama-sama dengan penduduk," kata Yudo. 

"Jadi bukan di tempat yang seperti apa namanya penyelamatan terhadap sandera yang ada di pesawat atau suatu tempat, enggak. Ini dibawa ke pindah-pindah dan bersama dengan masyarakat. Ya sehingga kita tidak mau masyarakat menjadi korban hanya gara-gara ini," tuturnya. 

Editor : Rizal Bomantama

Follow Berita iNews di Google News

Baca Juga

Komentar