Biksu dari Thailand Jalan Kaki ke Borobudur: Kami Disambut Seperti Sanak Saudara - Beritasatu

 

Biksu dari Thailand Jalan Kaki ke Borobudur: Kami Disambut Seperti Sanak Saudara

Minggu, 21 Mei 2023 | 16:27 WIB
Chandra Kurnia / BW
Petugas Dokpol memeriksa kesehatan biksu yang mengikuti ritual Thudong saat beristirahat di Vihara Budhi Asih, Jatibarang, Indramayu, Jawa Barat, Selasa 16 Mei 2023.
Petugas Dokpol memeriksa kesehatan biksu yang mengikuti ritual Thudong saat beristirahat di Vihara Budhi Asih, Jatibarang, Indramayu, Jawa Barat, Selasa 16 Mei 2023.

Jakarta, Beritasatu.com – Salah satu biksu yang melakukan jalan kaki dari Thailand ke Borobudur, Maha Or, mengatakan, mereka disambut seperti sanak saudara di Indonesia.

Maha Or memuji toleransi di Indonesia yang sangat bagus. Dia merasakan itu saat tiba di Indonesia.

"Yang paling bagus di Indonesia, umatnya bertoleransi, menunggu kedatangan kita. Masyarakatnya menyambut, masyarakat Indonesia sangat luar biasa, dari segi toleransinya, seperti menyambut kedatangan sanak saudara," kata Maha Or di Cirebon, Jumat (19/5/2023).

Ke-32 bhante atau biksu dari Thailand ke Borobudur tiap hari jalan kaki sejauh 30 km. "Perjalanan dari Thailand pada 27 Maret, selama perjalanan kami istirahat berhenti setelah berjalan 15 sampai 20 kilometer, dan setiap hari perjalanan ditempuh 30 kilometer," kata biksu Maha Or.

Para biksu yang tengah menjalani ritual thudong tersebut juga melakukan ritual pindapatta atau berjalan kaki untuk menerima derma atau sedekah dari warga Kota Cirebon, Minggu (21/5/2023).

Para biksu menerima sumbangan dari umat Buddha. Mereka memasukkan ke dalam bokor logam yang dibawa oleh biksu. Kali ini ritual pindapatta dilakukan dengan berjalan tanpa alas kaki sejauh satu kilometer, mulai dari Vihara Welas Asih, hingga Sekolah Dasar (SD) Sari Putra, Kota Cirebon.

Selain 32 biksu yang tengah menjalani ritual thudong, dalam ritual pindapatta itu terdapat 10 Loumpho (guru) para biksu yang datang dari Thailand.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Macan Ali Cirebon, Prabu Diaz, menurutnya, ritual pindapatta tersebut merupakan sumbangan dari umat Buddhis kepada para biksu.

"Hari ini para bhikkhu thudong menggelar acara adat tradisi pindapatta, pindapatta ini merupakan sumbangan atau sumbangsih umat Buddhis kepada para bhante berupa makanan dan minuman," ungkapnya.

Bagikan

Baca Juga

Komentar