Bos Isi Ulang Air Mineral yang Dibunuh di Semarang Dipukul Benda Tumpul hingga Pingsan Sebelum Dicor dan Dimutilasi - Kompas - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Bos Isi Ulang Air Mineral yang Dibunuh di Semarang Dipukul Benda Tumpul hingga Pingsan Sebelum Dicor dan Dimutilasi - Kompas

Share This

 

Bos Isi Ulang Air Mineral yang Dibunuh di Semarang Dipukul Benda Tumpul hingga Pingsan Sebelum Dicor dan Dimutilasi

Kompas.com, 9 Mei 2023, 21:04 WIB


Editor: Robertus Belarminus

SEMARANG, KOMPAS.com - Irwan Hutagalung, pemilik usaha isi ulang air minum di Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah, lebih dulu pukul dengan benda tumpul sebelum dicor dan dimutilasi.

Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Iqbal Alqudusy mengatakan, penyebab utama kematian korban akibat dari pukulan benda tumpul.

"Korban mendapatkan benda tumpul yang sangat keras pada kepala kening kiri," kata Iqbal, saat dikonfirmasi, pada Selasa (9/5/2023).

Video Terkini

Kesaksian Korban Selamat dari Kecelakaan Bus di Guci Tegal
Kesaksian Korban Selamat dari Kecelakaan Bus di Guci Tegal

Pukulan benda tumpul tersebut tembus hingga rahang kanan korban. Setelah korban pingsan, kepala dan kedua tangan korban dimutilasi.

"Setelah itu dicor dengan semen," papar dia.

Saat ini petugas masih menunggu hasil laboratorium patologi anatomi dan toksikologi untuk pembusukan tubuh bos usaha isi ulang air mineral tersebut.

Dia mengatakan, otopsi jenazah korban pembunuhan tersebut dilakukan di RSUP dr Kariadi Semarang. Beberapa barang bukti juga telah ditemukan polisi.

"Sejumlah barang bukti kami amankan, ada linggis, tali rafia, pakaian yang dikenakan saat ditemukan, setengah sak semen dan bantal," kata dia.

Selain itu, petugas juga menemukan sebilah pisau yang masih terdapat bekas semen yang menempel di gagangnya. Pisau tersebut juga ditemukan di lokasi kejadian.

"Saat ini, lokasi tempat usaha tersebut masih dipasang garis polisi," ujar Iqbal.

Saat ditemukan di tempat kejadian perkara, kondisi korban dalam keadaan dicor semen, sementara kepala, lengan kanan, lengan kiri dimasukkan dalam karung.

"Kakinya diikat tali rafia. Badannya ditutupi bantal," ungkapnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Cerita Relawan Saat Evakuasi Mayat yang Dimutilasi dan Dicor di Semarang: Bermodal Doa dan Linggis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages