China Ogah Garap Harta Karun Super Langka RI, Kenapa? - CNBC Indonesia - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

China Ogah Garap Harta Karun Super Langka RI, Kenapa? - CNBC Indonesia

Share This
Responsive Ads Here

 

China Ogah Garap Harta Karun Super Langka RI, Kenapa?

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
News
Senin, 15/05/2023 16:50 WIB
Foto: Logam Tanah Jarang

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketertarikan China terhadap 'harta karun' super langka milik Indonesia berupa mineral Logam Tanah Jarang (LTJ) rupanya cukup tinggi. Namun sayang, alih-alih untuk diajak bekerja sama, China lebih memilih untuk "hanya" membeli LTJ dari Indonesia.

Plh Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Indonesia atau Indonesian Mining Association (IMA) Djoko Widajatno menilai, keengganan China untuk diajak kerja sama dan lebih memilih membeli mineral kritis itu karena suatu hal. Salah satunya, lantaran cadangan LTJ dari data yang ada milik PT Timah Tbk (TINS) sangat kecil.

"China ingin membeli karena jumlah cadangan dari data yang ada (PT Timah) sangat kecil, data eksplorasi tersebar di perusahaan atau Batan tapi belum dijadikan data eksplorasi resmi. Pemerintah harus mengupayakan lewat BUMN, dan kerja sama luar negeri untuk memulai eksplorasi LTJ," jelas Djoko kepada CNBC Indonesia, Senin (15/5/2023).

Di sisi lain, ia menyadari China saat ini menjadi negara adikuasa dalam hal pengembangan LTJ. Bahkan, mereka sudah berhasil mengembangkan komponen LTJ untuk pembangkit Energi Baru dan Terbarukan (EBT).

"Teknologi transfer tidak pernah terjadi kecuali melakukan ATM (Ambil, Tiru, Membuat)," kata dia.

Sebelumnya, PT Timah Tbk (TINS) diketahui terus berupaya untuk mengembangkan 'harta karun' super langka yang dihasilkan dari proses penambangan timah. Harta karun tersebut yakni berupa mineral logam tanah jarang (LTJ).

Sekretaris Perusahaan PT Timah, Abdullah Umar Baswedan membeberkan teknologi untuk ekstraksi logam tanah jarang sejauh ini baru hanya dikuasai oleh China. Sementara negeri tirai bambu itu cukup tertutup masalah teknologi LTJ.

"Untuk memproses ini gak banyak negara yang memiliki teknologinya dan kebetulan dikuasai China. Banyak perusahaan China mau masuk tapi bukan kerja sama dia minta membeli. Dia gak mau diajak kerja sama," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Rabu (10/5/2023).

Oleh sebab itu, PT Timah akhirnya memilih mitra kerja sama dengan negara lain untuk proses pengembangan LTJ di tanah air. Meski demikian, Abdullah belum dapat membeberkan mitra yang dimaksud.

"Terus terang negaranya gak bisa kita sebut tapi ada yang sudah kerja sama proses FS untuk melihat kelayakan, kita pengen mereka buat pabrik di sini kita supply untuk bahan baku nya. Itu bagian rencana jangka panjang. Kita sudah memisahkan timah sendiri mineral lain sendiri, kita sudah pisahkan sekarang masih kita simpan sebelum ada teknologinya," kata dia.

Perlu diketahui, LTJ merupakan bahan baku untuk peralatan berteknologi canggih, mulai dari elektronik, baterai kendaraan listrik, pembangkit energi baru terbarukan, alat pertahanan hingga peralatan kendaraan tempur seperti tank, senjata, pesawat, dan lainnya. Banyaknya manfaat dari LTJ ini tak ayal bahan baku ini kini menjadi incaran dunia.

Mengutip buku "Potensi Logam Tanah Jarang di Indonesia" yang diterbitkan Badan Geologi Kementerian ESDM 2019, logam tanah jarang (LTJ) merupakan salah satu dari mineral strategis dan termasuk "critical mineral" yang terdiri dari kumpulan dari unsur-unsur scandium (Sc), lanthanum (La), cerium (Ce), praseodymium (Pr), neodymium (Nd), promethium (Pm), samarium (Sm), europium (Eu), gadolinium (Gd), terbium (Tb), dysprosium (Dy), holmium (Ho), erbium (Er), thulium (Tm), ytterbium (Yb), lutetium (Lu) dan yttrium (Y).

Keterdapatan LTJ umumnya dijumpai dalam sebaran dengan jumlah yang tidak besar dan menyebar secara terbatas. Seperti halnya thulium (Tm) dan lutetium (Lu), kedua unsur ini merupakan dua unsur yang terkecil kelimpahannya di dalam kerak bumi, tetapi 200 kali lebih banyak dibandingkan kelimpahan emas (Au).

Meskipun demikian, unsur-unsur tersebut sangat sukar untuk ditambang karena konsentrasinya tidak cukup tinggi untuk ditambang secara ekonomis. Ketujuh belas unsur logam ini mempunyai banyak kemiripan sifat dan sering ditemukan bersama-sama dalam satu endapan secara geologi.

Sejumlah mineral yang mengandung LTJ seperti monasit, zirkon, dan xenotim, merupakan mineral ikutan dari mineral utama seperti timah, emas, bauksit, dan laterit nikel. Tidak hanya itu, ternyata logam tanah jarang juga berpotensi terdapat pada batu bara.

Adapun sumber daya logam tanah jarang dunia terdapat di beberapa tipe endapan. China merupakan penghasil LTJ terbesar di dunia. Pasalnya, China memiliki endapan LTJ dalam bentuk primer berupa produk sampingan dari tambang bijih besi, dan sekunder berupa endapan aluvial dan endapan lateritik.

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Opsi lain

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages